
“25 Penumpang Terluka Akibat Turbulensi Ekstrem dalam Penerbangan – Kisah Mengerikan di Udara!”
Sebuah penerbangan Delta Airlines harus mendarat darurat setelah mengalami turbulensi hebat di tengah perjalanan, mengakibatkan sejumlah penumpang memerlukan perawatan medis. Kejadian ini terjadi pada penerbangan DL56 yang berangkat dari Salt Lake City, Utah, menuju Amsterdam, Belanda, Rabu (30/7) sore waktu setempat.
Pesawat Turun Drastis Akibat Turbulensi
Baru sekitar dua jam mengudara, pesawat Airbus A330-900 itu dihantam turbulensi ekstrem yang menyebabkan ketinggiannya anjlok hingga 1.000 kaki. Kapten pilot segera mengambil tindakan darurat dengan mendaratkan pesawat di Bandara Internasional Minneapolis-Saint Paul.
Data dari Flightradar24 menunjukkan, pesawat turun dari ketinggian 38.000 kaki ke 35.775 kaki hanya dalam 90 detik antara pukul 18.23 dan 18.35 waktu setempat.
Penumpang dan Kru Mengalami Guncangan Keras
Joseph Carbone, salah satu penumpang, mengungkapkan bahwa turbulensi pertama terjadi sekitar 90 menit setelah lepas landas. Saat itu, pramugari sedang melayani makanan dan terpelanting akibat guncangan.
“Gelombang turbulensi berikutnya semakin parah. Saya melihat barang-barang beterbangan di kabin. Belum pernah saya merasakan hal seperti ini,” ujarnya kepada Fox Salt Lake City.
Tim medis telah bersiap di bandara untuk menangani 275 penumpang dan 13 awak pesawat. Sebanyak 25 orang dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, meskipun penyebab pasti turbulensi belum diketahui.
Delta Airlines Berkomitmen pada Keselamatan
Dalam pernyataannya, Delta Airlines menyampaikan apresiasi kepada petugas darurat yang membantu penanganan insiden ini. “Keselamatan adalah prioritas utama kami. Tim khusus Delta sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang terdampak,” tulis perwakilan maskapai.
Ini menjadi kasus terbaru dalam rentetan insiden penerbangan yang terjadi dalam seminggu terakhir, menambah daftar tantangan bagi industri penerbangan.