3 Manfaat Menakjubkan Jamu, Minuman Tradisional Indonesia yang Bertahan Sejak Abad ke-19

Jakarta –
Indonesia memiliki warisan kuliner yang tak ternilai, salah satunya adalah jamu. Minuman tradisional ini bukan sekadar penyegar dahaga, melainkan juga sumber manfaat kesehatan, termasuk memperkuat sistem imun. Jejak sejarah jamu bahkan bisa ditelusuri hingga era kerajaan Hindu-Buddha.

Menurut buku *Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat* dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, kebiasaan meracik dan meminum jamu telah ada sejak ratusan tahun silam. Buktinya terpahat jelas di relief Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan sejumlah candi lainnya, yang menggambarkan proses pembuatan serta penggunaan jamu.

Tak hanya itu, catatan tertulis tentang jamu juga ditemukan dalam *Serat Centhini* (1814 M) dan *Kawruh Bab Jampi-Jampi Jawi* (1858 M), yang memuat ribuan resep turun-temurun. Awalnya, jamu hanya dinikmati kalangan kerajaan, namun lambat laun menyebar ke masyarakat luas. Uniknya, dulu jamu hanya diracik oleh orang-orang dengan pengetahuan spiritual, seperti dukun atau *wiku*. Tradisi menjajakan jamu dengan cara digendong pun diperkirakan bermula dari era Kerajaan Mataram Islam.

Jamu juga memegang peranan penting dalam upacara kerajaan Majapahit. Ada delapan jenis jamu yang kerap dikonsumsi keluarga keraton, seperti kunyit asam, beras kencur, dan cabe puyang. Masing-masing ramuan ini bukan hanya berkhasiat untuk kebugaran dan kecantikan, tetapi juga melambangkan filosofi Surya Majapahit dan delapan penjuru mata angin.

Manfaat Jamu untuk Kesehatan

Dilansir dari *Verywell Health* (5/2/2025), ahli gizi Stephani Johnson dan pakar kesehatan Matthew Badgett memaparkan sejumlah keunggulan jamu, di antaranya:

1. Mengurangi Peradangan

Setiap bahan dalam jamu memiliki khasiat tersendiri. Kunyit, misalnya, kaya akan antioksidan dan bersifat anti-inflamasi, sehingga baik untuk persendian, otak, dan sistem imun. Jahe juga terbukti meredakan mual dan peradangan. Jika ditambahkan asam Jawa dan serai, manfaatnya semakin beragam. Asam Jawa mendukung pencernaan dan mengurangi risiko penyakit jantung, sementara serai kaya vitamin dan mineral yang memperkuat imun serta meredakan inflamasi.

2. Melancarkan Pencernaan

Jamu bisa menjadi solusi bagi yang sering mengalami gangguan pencernaan. Jahe di dalamnya membantu mengatasi mual dan kembung, sedangkan serat dalam kunyit memperlancar buang air besar.

3. Memperkuat Imunitas

Kandungan antioksidan dalam jamu berperan menetralkan molekul berbahaya yang melemahkan sistem imun. Johnson menambahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikrobioma usus berpengaruh besar pada kesehatan secara keseluruhan. Jahe dan serai dalam jamu diketahui mampu meningkatkan keseimbangan mikrobioma usus, yang pada akhirnya mendukung imunitas. Meski belum ada uji klinis langsung, konsumsi jahe terbukti meredakan gejala flu dan batuk.

Previous post 7 Makanan Pemicu Tulang Keropos yang Harus Dibatasi Sekarang Juga
Next post Kisah Inspiratif Wanita Lawan Kanker Ovarium Stadium 4 yang Menyebar ke 7 Organ Tubuhnya