
Reuni Penuh Haru di Bandara Soekarno-Hatta, WNI Dievakuasi dari Iran Akhirnya Pulang
Detik-detik haru mewarnai Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta ketika seorang kakak dan adik akhirnya bertemu setelah berpisah lama. Haura, mahasiswa asal Indonesia yang baru saja dievakuasi dari Iran, tiba di tanah air pada Rabu (25/6/2025) malam.
Dengan balutan tunik putih, celana panjang senada, dan kerudung hitam, Haura melangkah keluar dari area Terminal 3 Kedatangan Internasional Lounge Umroh. Matanya langsung mencari sosok keluarga yang telah lama dinantikan.
Tiba-tiba, suara familiar memecah kesunyian. “Kak Haura!” teriak sang adik dengan suara gemetar. Tanpa pikir panjang, Haura pun berlari dan memeluk erat adiknya yang juga bergegas menghampiri.
Air mata bahagia mengalir deras di pipi sang adik. Bukan kesedihan yang ia rasakan, melainkan kelegaan setelah berhari-hari cemas memikirkan keselamatan kakaknya di tengah eskalasi konflik Israel-Iran.
Haura membalas pelukan itu dengan hangat, sambil perlahan mengusap punggung adiknya yang masih terisak. Tak jauh dari mereka, sang kakak tertua berdiri dengan senyum mengembang, menikmati momen kebersamaan itu sebelum akhirnya ikut merangkul keduanya.
Kedatangan 48 WNI dari Iran
Haura adalah salah satu dari 48 WNI yang baru saja tiba di Indonesia setelah dievakuasi dari Iran. Sebagian besar dari mereka tiba dengan pesawat Turkish Airlines (TK56) yang mendarat pukul 17.40 WIB. Selain WNI, terdapat juga satu warga negara asing yang turut dievakuasi.
Saat tiba, wajah-wajah lelah terlihat jelas di antara para penumpang. Mereka berjalan perlahan sambil mendorong troli berisi barang bawaan, bahkan ada yang menggendong anak kecil. Namun, mereka baru bisa keluar dari bandara sekitar pukul 19.44 WIB setelah menyelesaikan pemeriksaan dokumen oleh Imigrasi dan Bea Cukai.
Latar Belakang Konflik Israel-Iran
Ketegangan antara Israel dan Iran kembali memanas setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran—Isfahan, Natanz, dan Fordow—pada Sabtu (21/6/2025). Iran membalas dengan meluncurkan 19 rudal ke pangkalan militer AS di Qatar, di mana 18 di antaranya berhasil ditangkis.
Konflik ini sendiri dipicu oleh serangan Israel ke wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025), yang menghancurkan sejumlah perumahan dan fasilitas nuklir. Sehari setelahnya, Iran melakukan serangan balasan yang merusak infrastruktur ekonomi Israel.
Menyikapi situasi ini, KBRI di beberapa negara seperti Muscat (Oman) dan Amman (Yordania) telah menetapkan status Siaga 1 untuk wilayah Yaman Utara serta Israel dan Palestina demi mengamankan WNI di lokasi konflik.