
6 Satwa Langka Gunung Sanggabuana: Temui Naga Jawa dan Keunikan Lainnya!
Gunung Sanggabuana: Surga Tersembunyi bagi Satwa Liar Langka di Jawa Barat
Dikelilingi oleh empat kabupaten—Karawang, Purwakarta, Cianjur, dan Bogor—Gunung Sanggabuana menjulang sebagai gunung tertinggi di Karawang dengan ketinggian 1.291 mdpl. Kawasan ini menjadi rumah bagi beragam satwa liar, beberapa di antaranya bahkan terancam punah. Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), sebuah lembaga yang fokus pada pelestarian alam, telah meneliti keanekaragaman hayati di sini selama lima tahun terakhir.
Satwa Liar yang Menghuni Gunung Sanggabuana
1. Katak Tanduk Jawa: Master Penyamaran di Lantai Hutan
Di antara serasah daun dan aliran sungai yang tenang, katak tanduk jawa (*Megophrys montana*) hidup dengan sempurna menyatu dengan alam. Dengan tonjolan mirip tanduk di atas mata dan bentuk hidung yang runcing, katak ini terlihat seperti makhluk dongeng. Kemampuannya berkamuflase membuatnya sulit terdeteksi. Meski belum masuk daftar terancam, katak ini sangat peka terhadap perubahan lingkungan.
2. Elang Jawa: Sang Simbol Keperkasaan
Elang jawa (*Nisaetus bartelsi*), burung yang menjadi inspirasi lambang Garuda Pancasila, sesekali terlihat melintas di langit Sanggabuana. Sebagai predator puncak dan satwa endemik Jawa, statusnya kini *endangered* menurut IUCN. Perdagangannya dilarang keras, dan kehadirannya pertama kali tercatat di sini pada 2020.
3. Owa Jawa: Penyanyi Alam yang Terancam
Suara merdu owa jawa (*Hylobates moloch*) kerap terdengar di pagi dan sore hari. Primata tanpa ekor ini hidup berkelompok dan berperan penting dalam ekosistem sebagai pemakan buah dan daun. Sayangnya, populasinya kian menyusut, sehingga masuk kategori *endangered* dan dilindungi oleh hukum Indonesia.
4. Ular Naga Jawa: Makhluk Legenda yang Nyata
Ular naga jawa (*Xenodermus javanicus*) bukan sekadar mitos. Dengan sisik kasar dan tonjolan mirip tanduk, penampakannya memang seperti naga mini. Meski statusnya *Least Concern*, ular ini menjadi penanda ekosistem yang sehat karena sangat sensitif terhadap polusi.
5. Macan Tutul Jawa: Raja Hutan yang Hampir Punah
Macan tutul jawa (*Panthera pardus melas*) adalah karnivora besar terakhir di Jawa. Ada dua varian warna: tutul biasa dan hitam legam (macan kumbang). Statusnya *Critically Endangered*, dan perdagangannya dilarang secara global.
6. Alap-alap Capung: Predator Mungil yang Rentan
Dengan ukuran hanya 15 cm, alap-alap capung (*Microhierax fringillarius*) adalah raptor terkecil di dunia. Meski termasuk *Least Concern*, burung ini sering jadi korban perdagangan ilegal.
Selengkapnya klik di sini.