Gaikindo Ungkap Alasan di Balik Penurunan Transaksi GIIAS 2025: Bukan Fokus pada Penjualan

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 mencatat fenomena menarik: jumlah pengunjung melonjak, tapi transaksi mobil justru menurun. Meski demikian, hal ini bukanlah indikasi kegagalan, melainkan sesuai dengan tujuan utama acara tersebut.

Fokus pada Teknologi, Bukan Penjualan

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menegaskan bahwa GIIAS 2025 memang tidak dirancang sebagai ajang jual-beli kendaraan. “Tujuan utamanya adalah mengkomunikasikan teknologi terbaru dan model terkini kepada pengunjung, bukan sekadar transaksi,” jelasnya saat dijumpai di ICE BSD, Tangerang.

Menurutnya, jika ingin melihat pameran yang berorientasi pada peningkatan penjualan, publik bisa menantikan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) yang digelar setiap akhir tahun di lokasi serupa. “GJAW memang khusus dirancang untuk mendongkrak penjualan mobil di akhir tahun,” tambah Nangoi.

Bukan soal Rohana atau Rojali

Nangoi juga membantah anggapan bahwa penurunan transaksi di GIIAS 2025 disebabkan oleh tren rohana (rombongan hanya nanya) atau rojali (rombongan jarang beli). Pasalnya, acara ini memang tidak ditujukan untuk transaksi melainkan sebagai sarana edukasi.

“Tidak ada istilah itu, karena tujuan kami adalah mentransformasi informasi dan pengetahuan bagi penggemar otomotif di Indonesia,” tegasnya.

Sebagai informasi, GJAW 2025 akan berlangsung di ICE BSD, Tangerang pada 21-30 November 2025. Berbeda dengan GIIAS, pameran ini lebih fokus pada promosi penjualan ketimbang peluncuran mobil baru.

Previous post “Modifikasi Daihatsu Ayla Bergaya Kalcer: Transformasi Keren yang Bikin Melongo!”
Next post Gen Z Paling Risih? Fakta Menarik tentang Ibu Menyusui di Tempat Umum