
“5 Efek Samping Minum Matcha Berlebihan yang Harus Diwaspadai Wanita”
Matcha Digemari, tapi Waspadai Efeknya pada Siklus Menstruasi
Matcha telah menjadi minuman favorit banyak orang, terutama wanita, berkat rasanya yang unik dan manfaatnya bagi kesehatan. Namun, di balik popularitasnya, seorang farmasis mengingatkan bahwa konsumsi matcha berlebihan bisa berdampak buruk, khususnya pada siklus menstruasi.
Matcha: Tren Minuman yang Menggantikan Kopi
Matcha, bubuk teh hijau yang diseduh dengan teknik khusus, kini bersaing ketat dengan kopi. Minuman ini sering dikombinasikan dengan susu atau bahan lain, menciptakan cita rasa umami, sedikit pahit, dan manis yang disukai banyak orang. Tak hanya lezat, matcha juga mengandung kafein yang memberikan dorongan energi layaknya kopi.
Perubahan tren minum kopi ke matcha semakin terlihat, dengan banyak orang, termasuk wanita, menjadikannya bagian dari gaya hidup sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Peringatan Farmasis: Matcha Bisa Ganggu Keseimbangan Hormon
Syah, seorang farmasis, memperingatkan melalui akun TikTok-nya (@syahfarmasi) bahwa konsumsi matcha berlebihan dapat mengganggu siklus menstruasi. Meski matcha kaya akan L-theanine dan antioksidan yang baik untuk kulit, kandungan kafeinnya yang tinggi berpotensi memengaruhi keseimbangan hormon.
“Secangkir matcha mengandung sekitar 70 mg kafein. Jika dikonsumsi terlalu banyak, bisa mengganggu ovulasi dan menyebabkan menstruasi tidak teratur,” jelas Syah, seperti dikutip dari *weirdkaya.com* (10/8/2025).
Tak hanya itu, kafein dalam matcha juga dapat memperburuk gejala PMS, seperti kram perut, sakit kepala, dan perubahan mood.
Saran untuk Penggemar Matcha
Syah menyarankan agar matcha dikonsumsi dalam batas wajar. Bagi wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur, ia merekomendasikan untuk berhenti sementara mengonsumsi matcha selama satu hingga dua bulan guna memantau kondisi tubuh.
Peringatan ini tidak hanya berlaku untuk matcha dalam bentuk minuman, tetapi juga makanan yang menggunakan matcha sebagai bahan utama, seperti kue, es krim, atau dessert lainnya.
Unggahan Syah yang telah ditonton lebih dari 95 ribu kali ini mendapat banyak respons. Beberapa netizen mengaku baru menyadari efek matcha setelah mengalami keterlambatan menstruasi.
“Saya minum matcha setiap hari, baru tahu ternyata kafeinnya tinggi,” tulis salah satu netizen.
Yang lain berbagi pengalaman, “Saya ikut tren matcha, eh menstruasi telat 10 hari. Sekarang sudah mengurangi frekuensi minumnya.”
Dengan informasi ini, penggemar matcha diharapkan lebih bijak dalam mengonsumsinya agar tetap bisa menikmati manfaatnya tanpa mengorbankan kesehatan.