
“Perbandingan Menarik: Angka Harapan Hidup Amerika Serikat vs Indonesia”
Angka Harapan Hidup: Mengukur Rata-Rata Umur Penduduk di Berbagai Negara
Angka harapan hidup menggambarkan perkiraan rata-rata lama hidup seseorang pada usia tertentu, dengan ukuran paling umum adalah harapan hidup saat lahir. Menurut *Britannica*, proyeksi ini didasarkan pada tingkat kematian berdasarkan usia dalam suatu periode waktu untuk populasi yang baru lahir. Faktor seperti jenis kelamin, usia, ras, dan lokasi geografis dapat menyebabkan perbedaan signifikan dalam angka ini. Salah satu pembanding yang sering digunakan adalah perbedaan harapan hidup antarnegara.
Sebagai contoh, Jepang tercatat sebagai salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia pada 2024, yaitu 84,8 tahun, berdasarkan data Divisi Kependudukan PBB. Sementara itu, beberapa negara lain memiliki angka yang jauh lebih rendah.
Perbandingan Angka Harapan Hidup Amerika Serikat dan Indonesia
Menurut data PBB, Amerika Serikat berada di peringkat ke-62 dunia dengan harapan hidup 79,46 tahun, sementara Indonesia menempati posisi ke-159 dengan rata-rata 71,29 tahun. Jika dilihat berdasarkan gender, perempuan AS memiliki harapan hidup lebih tinggi (81,98 tahun) dibanding laki-laki (77,05 tahun). Di Indonesia, perempuan juga hidup lebih lama (73,43 tahun) dibanding laki-laki (69,16 tahun).
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura menduduki peringkat ke-12 (83,86 tahun), Malaysia peringkat ke-96 (76,82 tahun), dan Thailand peringkat ke-98 (76,56 tahun).
Negara dengan Harapan Hidup Tertinggi dan Terendah di Dunia
Berikut daftar 10 negara dengan angka harapan hidup tertinggi:
– Monako (86,5 tahun)
– San Marino (85,82 tahun)
– Hong Kong (85,63 tahun)
– Jepang (84,85 tahun)
– Korea Selatan (84,43 tahun)
– Saint Barthelemy (84,4 tahun)
– French Polynesia (84,19 tahun)
– Andorra (84,19 tahun)
– Swiss (84,09 tahun)
– Australia (84,07 tahun)
Sementara itu, negara dengan harapan hidup terendah:
– Burkina Faso (61,29 tahun)
– Benin (60,96 tahun)
– Guinea (60,9 tahun)
– Mali (60,67 tahun)
– Somalia (58,97 tahun)
– Lesotho (57,8 tahun)
– Sudan Selatan (57,74 tahun)
– Republik Afrika Tengah (57,67 tahun)
– Chad (55,24 tahun)
– Nigeria (54,63 tahun)
Faktor yang Mempengaruhi Harapan Hidup
Banyak elemen yang menentukan panjang atau pendeknya harapan hidup suatu negara, terutama terkait kesehatan, pendidikan, dan kondisi ekonomi. Sebuah studi pada 2023 yang menganalisis 36 negara OECD (1999-2018) mengidentifikasi beberapa faktor kunci:
Belanja Kesehatan
Semakin besar pengeluaran kesehatan per kapita, semakin tinggi harapan hidup. Namun, proporsi biaya langsung dari masyarakat (*out-of-pocket*) terhadap total belanja kesehatan juga berpengaruh, meski hasil penelitian beragam.
Kualitas Layanan Medis
Ketersediaan dokter dan fasilitas rumah sakit berkorelasi positif dengan harapan hidup. Namun, jumlah dokter yang berlebihan juga dapat mengurangi efisiensi layanan kesehatan.
Gaya Hidup Masyarakat
Kebiasaan tidak sehat, seperti konsumsi gula, garam, lemak berlebihan, dan merokok, dapat memperpendek usia. Edukasi kesehatan yang baik diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Determinan Sosial
Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan bekerja memengaruhi kesehatannya. Partisipasi dalam angkatan kerja cenderung meningkatkan harapan hidup karena akses layanan kesehatan lebih baik dan kebiasaan hidup sehat. Sebaliknya, pengangguran jangka panjang dapat menurunkan angka harapan hidup.