“Macet Meningkat di Jalan TB Simatupang Hingga Desember, Ini Solusi Hindari Kemacetan!”

Kemacetan Meningkat di TB Simatupang Akibat Proyek Pipa Limbah

Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, kembali menjadi sorotan akibat kemacetan yang kian parah. Penyebab utamanya adalah proyek pemasangan pipa air limbah yang sedang berlangsung di kawasan tersebut. Para pengendara dianjurkan untuk mencari jalur alternatif guna menghindari penumpukan kendaraan.

Rekayasa Lalu Lintas untuk Minimalkan Gangguan

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah menerapkan rekayasa lalu lintas untuk memastikan proyek pemasangan pipa air limbah berjalan lancar sekaligus mengurangi dampak terhadap arus kendaraan. Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap, meliputi persiapan, penggalian, pemasangan pipa dengan metode *jacking* sepanjang 2.549 meter, pembuatan *manhole*, hingga pemulihan jalan.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas bertujuan untuk mendukung efisiensi proyek dan meminimalkan gangguan. “Pekerjaan dibagi ke dalam beberapa seksi, dengan sebagian lokasi berada di lahan privat, taman, atau trotoar. Untuk tahap yang melibatkan badan jalan, kami akan mengurangi sementara jumlah lajur yang dapat dilalui,” ujarnya melalui laman resmi Pemprov DKI Jakarta.

Imbauan untuk Pengendara

Syafrin mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan rute alternatif selama proyek berlangsung. Warga bisa memanfaatkan jalur lain di sekitar lokasi atau beralih ke transportasi umum seperti Transjakarta dan MRT Jakarta. “Hindari Jalan TB Simatupang pada jam sibuk agar tidak memperburuk kemacetan,” pesannya.

Detail Lokasi dan Waktu Pengerjaan

Proyek ini terbagi dalam beberapa seksi. Seksi 1 hingga 3 telah berjalan di area lahan privat dan trotoar, sementara Seksi 4 dan 5 akan mempengaruhi badan jalan, mengurangi lajur yang tersedia. Berikut rinciannya:

– Seksi 1-3: Sudah beroperasi di lahan privat dan trotoar.
– Seksi 4:
1. Pit MS-4 (Starting Pit): 5 Juli–21 November 2025, di TB Simatupang sisi Selatan (seberang Gedung Cibis), lajur berkurang dari dua menjadi satu.
2. Pit MS-6 (Arriving Pit): 5 Juli–17 Oktober 2025, di TB Simatupang sisi Selatan (depan SBBU), lajur berkurang dari dua menjadi satu.
3. Pit MS-7 (Arriving Pit): 5 Juli–21 November 2025, di TB Simatupang sisi Selatan (depan warung makan Sunda), lajur berkurang dari dua menjadi satu.

– Seksi 5:
1. Pit MU-42 (Arriving Pit): 20 September–26 Desember 2025, di TB Simatupang sisi Utara (depan Gedung Ratu Prabu), lajur berkurang dari tiga menjadi dua.
2. Pit MU-43 (Starting Pit): 19 Juli–26 Desember 2025, di TB Simatupang sisi Utara (depan Gedung Ratu Prabu), lajur berkurang dari tiga menjadi dua.
3. Pit MU-44 (Arriving Pit): 19 Juli–17 Oktober 2025, di TB Simatupang sisi Utara (depan Wisma Raharja), lajur berkurang dari tiga menjadi dua.

Selama proyek berlangsung, pengurangan lebar jalan akan terjadi di beberapa titik. Masyarakat diharapkan tetap mematuhi arahan petugas dan memperhatikan informasi terbaru.

Previous post “Denza D9 vs Toyota Alphard: Perbandingan Menarik Pajak Tahunan yang Bikin Melongo!”
Next post “Aden Bajaj Ungkap Kekhawatiran Soal Pergaulan Bebas pada Anak Perempuan”