“Waspada Diabetes! Sering Ngantuk Padahal Tidur Cukup? Ini Penyebabnya”

Mengantuk Terus-Menerus? Bisa Jadi Tanda Diabetes!

Tak hanya sekadar kurang tidur, rasa kantuk yang muncul setiap hari meski sudah beristirahat cukup bisa menjadi salah satu ciri diabetes. Menurut dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, kantuk berlebihan sering dialami penderita diabetes ketika kadar gula darah tidak stabil.

Gula Darah Tinggi vs Rendah: Dua Penyebab Kantuk Ekstrem

Saat gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), tubuh mengeluarkan glukosa melalui urine, menyebabkan dehidrasi, darah mengental, dan pasokan oksigen ke otak menurun. Akibatnya, tubuh mudah lelah dan mengantuk. Sebaliknya, gula darah rendah (hipoglikemia) membuat otak kekurangan energi, bahkan berpotensi merusak sel saraf. Gejalanya bisa berupa gemetar, keringat dingin, lapar tiba-tiba, atau jantung berdebar.

“Jika gejala hipoglikemia muncul perlahan di malam hari dan tidak ditangani, bisa berujung pada kelelahan parah, kebingungan, hingga pingsan,” jelas dr. Herry.

Tanda Lain yang Perlu Diwaspadai
Selain kantuk, waspadai gejala seperti:
– Sering haus dan buang air kecil
– Lapar terus-menerus
– Penglihatan kabur
– Penurunan berat badan drastis
– Sulit konsentrasi
– Tubuh lemas sepanjang hari

Komplikasi Jangka Panjang
Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak saraf otonom, sistem yang mengatur fungsi tubuh otomatis seperti tekanan darah. Kerusakan ini bisa menyebabkan hipotensi ortostatik—penurunan tekanan darah tiba-tiba saat berdiri, memicu pusing, lemas, dan kantuk.

Dampak Kantuk Berkepanjangan
Meski terlihat sepele, kantuk terus-menerus bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, hingga memicu pola makan dan olahraga yang tidak teratur. Bahkan, kondisi ini bisa menjadi tanda prediabetes atau diabetes awal yang berisiko berkembang jika tidak ditangani.

“Tanpa pengelolaan yang tepat, diabetes bisa memicu komplikasi serius seperti luka sulit sembuh, gagal ginjal, stroke, serangan jantung, hingga kebutaan,” tegas dr. Herry.

Langkah Pencegahan dan Deteksi Dini
Untuk menghindari risiko tersebut, terapkan pola hidup sehat:
– Konsumsi makanan seimbang
– Tidur cukup
– Kelola stres
– Rutin beraktivitas fisik
– Pantau kadar gula darah

Mayapada Hospital menyediakan Sugar Clinic, layanan gratis untuk deteksi dini prediabetes dan diabetes. Fasilitas ini mencakup skrining berbasis AI, pemeriksaan HbA1c dan kolesterol, serta konsultasi medis terpadu.

Lokasi dan Akses Layanan
Sugar Clinic tersedia di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Booking bisa dilakukan via aplikasi MyCare, yang juga menyediakan:
– Artikel kesehatan
– Pemantauan langkah, detak jantung, dan BMI
– Fitur Emergency Call

Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward untuk potongan harga pemeriksaan kesehatan!

Previous post “Marquez Kuasai Practice MotoGP Austria 2025, Acosta Gesit di Posisi Kedua”
Next post “Waspada! Diabetes Mengintai Generasi Muda, Kenali Gejala & Tips Pencegahannya”