Tegas Lawan Premanisme

Jakarta –
Sebuah insiden viral di media sosial memicu respons cepat dari kepolisian setelah aksi paksa ojek pangkalan (opang) menghentikan pengemudi ojek online (ojol) yang sedang mengangkut penumpang di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Korban dan saksi-saksi terkait akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan guna mengungkap kasus ini.

Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat akan menjalani pemeriksaan mendalam. “Kami akan memanggil korban, saksi, termasuk operator ojol, serta pelaku yang telah diamankan. Kami juga sudah menghubungi pengunggah video viral tersebut,” ujarnya pada Senin (18/8/2025).

Menurut Bambang, pelaku mengklaim telah ada kesepakatan lisan antara opang dan ojol terkait aturan penjemputan penumpang di stasiun tersebut. Namun, polisi meragukan klaim tersebut karena tidak ada bukti tertulis yang bisa ditunjukkan. Untuk memastikan kebenarannya, polisi akan memeriksa sejumlah pengemudi opang lain di sekitar Stasiun Pondok Ranji, serta melibatkan RT/RW, camat, dan manajemen PT KAI setempat.

“Pelaku bilang ada kesepakatan, tapi tidak ada dokumennya. Karena itu, kami akan memverifikasi dengan pihak-pihak terkait,” jelas Bambang. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu melaporkan tindakan premanisme, menegaskan bahwa polisi siap menindak tegas pelaku. “Kami sudah menyediakan platform pelaporan via media sosial. Tidak ada toleransi untuk premanisme di wilayah kami,” tegasnya.

### Viral: Opang Paksa Hentikan Ojol dan Penumpang
Insiden ini menjadi sorotan setelah video yang memperlihatkan pengemudi opang menghentikan paksa ojol beserta penumpangnya beredar luas. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang penumpang perempuan yang sedang terburu-buru ke rumah sakit dipaksa turun dari ojol oleh sekelompok opang.

Kejadian berawal ketika korban memesan ojol untuk diantar dari Stasiun Pondok Ranji. Saat hendak berangkat, pengemudi opang tiba-tiba mencabut kunci motor ojol dan memaksa penumpang turun. Sempat terjadi cekcok, namun untuk mencegah eskalasi, korban akhirnya bersedia beralih ke opang dengan tarif dua kali lipat asalkan ojol dibebaskan.

### Pengemudi Opang Diamankan Polisi
Merespons laporan tersebut, Kapolsek Ciputat Timur langsung bergerak menangkap pelaku. “Pelaku sudah kami amankan,” kata Bambang, mengonfirmasi penanganan kasus ini. Pemeriksaan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengusut tuntas motif dan latar belakang kejadian.

Previous post Puncak HUT ke-80 RI Berjalan Mulus, Kakorlantas Soroti Peran Kolaborasi Aparat dan Masyarakat
Next post Gempa M 5,8 di Poso: Korban Mencapai 41 Orang dengan 2 dalam Kondisi Kritis