Gempa M 5,8 di Poso Rusakkan 204 Bangunan, Korban Terus Bertambah
Jakarta – Guncangan gempa berkekuatan M 5,8 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengakibatkan kerusakan infrastruktur semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, jumlah bangunan yang rusak kini mencapai 204 unit.
*”Tim Reaksi Cepat (TRC) masih terus melakukan pendataan di lapangan, sehingga informasi yang kami dapatkan masih bersifat dinamis,”* jelas Sofyan, Pejabat Penanggulangan Bencana BPBD Poso, seperti dikutip dari *Antara*, Senin (18/8/2025).
Menurut Sofyan, dari total bangunan yang terdampak, 101 di antaranya mengalami kerusakan ringan, tiga rumah rusak sedang, 70 unit rusak berat, dan 30 fasilitas umum—termasuk sekolah, Polindes, kantor desa, serta rumah ibadah—ikut terdampak.
Gempa ini berdampak pada 14 desa/kelurahan, antara lain Tiwaa, Ueralulu, Masamba, Tokorondo, Lape, Bega, Towu, Masani, dan Kelurahan Tabaludi di Kecamatan Poso Pesisir. Selain itu, wilayah terdampak meliputi Padalembara, Patiwunga, Tangkura di Kecamatan Poso Pesisir Selatan, serta Desa Kilo di Kecamatan Poso Pesisir Utara.
*”Kami menerima laporan sembilan korban luka berat yang menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Poso, satu korban dalam kondisi kritis, dan satu orang meninggal dunia pada Minggu malam,”* ungkap Sofyan.
Sementara itu, tujuh korban luka ringan dirawat di RS Poso, 10 lainnya ditangani di Puskesmas Tokorondo, 12 korban mendapat pertolongan di lokasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dan delapan korban luka ringan menjalani perawatan di Puskesmas Tangkura.
*”Sebanyak 89 pasien RS Poso terpaksa dipindahkan ke tenda BNPB di halaman rumah sakit karena gempa susulan masih terjadi,”* tambahnya.
BPBD mengimbau masyarakat tetap tenang, sementara pemerintah daerah terus memperbarui informasi terkini mengenai perkembangan situasi. Kebutuhan mendesak saat ini meliputi tenda, terpal, lampu taktikal, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional pendukung.
