
Honda Digugat Konsumen Akui Masalah Mesin 1.5L & 2.0L, Ini Fakta Lengkapnya!
Jakarta –
Produsen otomotif ternama, Honda, kini berada di pusaran gugatan hukum di Amerika Serikat terkait dugaan masalah keandalan pada mesin empat silinder berkapasitas 1.500 cc dan 2.000 cc. Apa sebenarnya yang terjadi?
Melansir Carscoops, Senin (18/8/2025), meskipun Honda selama ini dikenal dengan mesin-mesin tangguh, gugatan terbaru ini mengungkap potensi masalah serius pada varian mesin 1.5L dan 2.0L generasi terbaru. Keluhan utama berkaitan dengan ketidakmampuan mesin menahan tekanan kompresi tinggi dan suhu berlebih, yang berujung pada overheating, kerusakan gasket kepala silinder, serta risiko kerugian finansial bagi pemilik kendaraan.
Tak hanya itu, beberapa laporan juga menyebutkan adanya kebocoran cairan radiator yang masuk ke ruang bakar, memicu overheat dan asap tebal dari knalpot. Lebih parah lagi, tercampurnya cairan pendingin dengan oli mesin dikhawatirkan memicu korosi pada komponen internal. Para penggugat menuding Honda enggan memperbaiki atau mengganti mesin i-VTEC yang bermasalah, padahal kendaraan masih dalam masa garansi.
Menurut dokumen gugatan, mesin-mesin tersebut seharusnya mampu bertahan hingga 200.000 mil (321 ribu km), namun kini masa pakainya justru lebih pendek dari yang dijanjikan.
Daftar Model yang Terdampak
Berikut beberapa model Honda dan Acura yang disebutkan dalam gugatan:
- Honda Civic (2016-2022)
- Honda Accord (2018-2022)
- Honda CR-V (2017-2022)
- Acura TLX (2019-2022)
- Acura RDX (2021-2022)
Dari enam penggugat, lima di antaranya merupakan pemilik Accord 2018-2019, sementara satu lagi adalah pemilik CR-V Touring 2018. Mereka menuduh Honda telah melanggar ketentuan garansi, melakukan praktik bisnis tidak adil, serta melanggar undang-undang perlindungan konsumen. Tuntutan yang diajukan meliputi ganti rugi, biaya hukum, serta permintaan persidangan juri.
Ini bukan kali pertama Honda menghadapi kasus serupa. Awal tahun ini, perusahaan juga digugat terkait mesin 1.5L i-VTEC dalam sebuah class action di California. Gugatan tersebut menyoroti masalah sistem pendingin yang diduga menyebabkan kebocoran cairan ke dalam mesin, mencemari oli, serta memicu overheating dan penurunan performa kendaraan.