
Anggota DPR Swedia Ganti Mobil dengan Bus dan Kereta, Nikmati Perjalanan Bareng Warga
Jakarta –
Di Swedia, anggota parlemen hidup tanpa fasilitas mewah. Mereka menjalani keseharian layaknya masyarakat biasa, termasuk dalam hal transportasi. Tak ada mobil dinas, apalagi iring-iringan pengawal saat melintas di jalan raya. Menurut laporan *Mail and Guardian*, negara tersebut menjaga prinsip kesetaraan dengan tidak memberikan hak istimewa kepada para politisinya.
Para menteri dan anggota parlemen di Swedia terbiasa naik bus atau kereta api yang padat, berbaur dengan warga yang mereka wakili. “Tanpa mobil dinas atau sopir pribadi, mereka harus berdesakan di transportasi umum seperti rakyat kebanyakan,” tulis *Mail and Guardian*.
Jika ada politisi yang nekat menggunakan taksi dengan uang negara, hal itu justru akan menjadi sorotan media. Bahkan, juru bicara parlemen pun hanya diberi kartu untuk mengakses transportasi umum. Satu-satunya pejabat yang boleh menggunakan mobil dinas adalah perdana menteri—itupun disediakan oleh pasukan keamanan.
*BBC* melaporkan, parlemen Swedia hanya memiliki tiga unit mobil dinas, yakni Volvo S80, yang khusus dipakai oleh ketua dan tiga wakilnya. Itu pun dengan syarat ketat: hanya untuk keperluan tugas resmi, bukan untuk keperluan pribadi seperti pulang ke rumah.
“Kami tidak lebih istimewa dari warga biasa,” ujar Per-Arne Hakansson, anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat, seperti dikutip *BBC*. “Tugas kami adalah mewakili rakyat, jadi tidak pantas menuntut fasilitas mewah atau gaji tinggi.”
Ia menambahkan, “Yang membedakan kami hanyalah tanggung jawab untuk ikut membentuk kebijakan negara.”