
Kenali 5 Ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Langkah Tepat Mengatasinya
Jakarta –
Diabetes merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Kondisi ini muncul ketika pankreas tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah cukup atau sama sekali tidak memproduksinya. Insulin sendiri adalah hormon kunci yang berperan membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa sebagai sumber energi.
Masalah terjadi ketika tubuh tidak merespons insulin secara optimal. Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, hingga luka yang sulit pulih dan rentan infeksi.
Secara umum, diabetes terbagi menjadi dua tipe utama. Tipe pertama disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menghancurkan sel-sel pankreas penghasil insulin. Sementara tipe kedua terjadi ketika produksi insulin tidak mencukupi atau sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Diabetes tipe dua lebih umum ditemukan dan sering terkait dengan pola hidup tidak sehat.
Mengenal Istilah “Luka Diabetes Basah”
Istilah “diabetes basah” sebenarnya bukan klasifikasi medis resmi. Menurut dr. Benedict Sastro, SpPD, spesialis penyakit dalam, pembagian diabetes menjadi “basah” dan “kering” hanyalah istilah awam.
*”Dalam dunia medis, tidak ada istilah diabetes basah atau kering. Masyarakat mungkin menyebut ‘basah’ ketika ada luka, sementara ‘kering’ jika tidak. Ini hanya pemahaman sederhana,”* jelas dr. Ben dalam perbincangan dengan detikcom.
Berikut ciri-ciri yang sering dikaitkan dengan “luka diabetes basah”:
1. Adanya Nanah pada Luka
Kadar gula darah yang terus tinggi membuat penderita diabetes rentan mengalami luka bernanah (ulkus). *”Luka pada diabetes biasanya muncul sebagai komplikasi jangka panjang, di mana sudah terjadi kerusakan pembuluh darah,”* tambah dr. Ben.
2. Proses Penyembuhan yang Lambat
Sumber Medical News Today menyebutkan, luka pada penderita diabetes lebih berisiko terinfeksi. Proses penyembuhan yang tertunda dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan menghambat aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau berolahraga akibat rasa nyeri.
3. Penurunan Sensasi Nyeri
Neuropati diabetik—kerusakan saraf akibat gula darah tidak terkendali—menyebabkan penderita mungkin tidak menyadari adanya luka, terutama di area kaki. Kurangnya rasa nyeri justru berbahaya karena penanganan sering terlambat, memperparah risiko komplikasi.
Langkah Pencegahan dan Perawatan
Penderita diabetes perlu melakukan langkah proaktif untuk mencegah luka dan mempercepat penyembuhan. Strateginya meliputi pengontrolan gula darah, perawatan kaki rutin, serta penanganan cepat saat luka muncul.
Beberapa kebiasaan harian yang direkomendasikan:
– Mencuci kaki dengan air bersih setiap hari.
– Mengeringkan kulit secara lembut sebelum memberikan pelembap.
– Hindari berjalan tanpa alas kaki.
– Potong kuku dengan hati-hati.
– Gunakan sepatu yang nyaman dan sesuai ukuran.
– Rutin memeriksa kaki serta bagian dalam sepatu.
– Mintalah pemeriksaan kaki saat kontrol ke dokter.
Jika luka muncul, segera bersihkan, tutup dengan perban steril, dan ganti secara berkala. Pastikan selalu menggunakan alas kaki untuk mengurangi paparan kuman. Langkah sederhana ini bisa mencegah infeksi dan komplikasi lebih lanjut.