Infrastruktur Prabowo Tertinggal dari Jokowi, Benarkah Bukan Prioritas?

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam hal prioritas pembangunan, terutama dalam alokasi anggaran infrastruktur. Era Jokowi dikenal dengan fokus besar pada proyek infrastruktur, sementara di bawah kepemimpinan Prabowo, sektor ini tampaknya tidak lagi menjadi andalan utama.

Infrastruktur di Era Jokowi vs. Prabowo

Selama masa kepresidenan Jokowi, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program unggulan. Pada 2024, anggarannya mencapai Rp442,7 triliun, meningkat dari akumulasi Rp392,1 triliun di tahun sebelumnya. Namun, di bawah pemerintahan Prabowo, alokasi untuk infrastruktur belum sepenuhnya terungkap. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, hanya disebutkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendapatkan Rp118,5 triliun.

Lasarus, Ketua Komisi V DPR RI, mengonfirmasi bahwa angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan era Jokowi. “Waduh, jauh di bawah (saat Jokowi yang mencapai Rp300 triliunan). Jauh, nggak sampai,” ujarnya saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Prioritas Pemerintahan Prabowo

Infrastruktur tidak masuk dalam daftar utama prioritas pemerintahan Prabowo. RAPBN 2026 justru menonjolkan delapan agenda lain, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, program Makan Bergizi Gratis (MBG), pendidikan berkualitas, kesehatan, penguatan ekonomi melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih-UMKM, pertahanan semesta, serta akselerasi investasi perdagangan global.

Meski demikian, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa infrastruktur tetap menjadi prioritas, meski dalam porsi yang lebih kecil. “Infrastruktur masih tetap prioritas, tapi sifatnya pendukung. Misalnya di Kemensos ada sekolah rakyat, di Badan Gizi Nasional ada SPPG,” jelasnya.

Anggaran Infrastruktur dalam RAPBN 2026

Meski tidak secara eksplisit disebutkan dalam pidato Prabowo, infrastruktur tetap tercantum dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2026. Anggaran ini masuk dalam belanja negara fungsi ekonomi sebesar Rp820,37 triliun, meski rincian untuk infrastruktur tidak dijelaskan secara spesifik.

Beberapa target pembangunan infrastruktur yang tercatat meliputi:
– Pembangunan jalan nasional sepanjang 194,75 km
– Preservasi jalan nasional 1.507,08 km
– Pembangunan jalan tol 28,19 km
– Pembangunan jembatan 3.954,74 m
– Pembangunan over/underpass 362,71 m
– Penyelesaian 15 bendungan
– Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 4.000 Ha dan 100.000 Ha

anggaran infrastruktur
prabowo subianto
joko widodo
pembangunan nasional

Previous post Gregoria Tembus 32 Besar di Kejuaraan Dunia 2025, Simak Hasil Lengkapnya!
Next post Pemuda Uganda Ubah Kawasan Kumuh Jadi Lahan Pertanian Urban yang Subur