
Dokter Ungkap Kebiasaan Pemicu Gagal Ginjal dan Cuci Darah di Usia Muda, Hindari Sekarang!
Jakarta –
Dulu, gagal ginjal sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang kelompok lansia. Namun, belakangan, kasusnya semakin banyak ditemukan pada kalangan usia muda.
Dr. Nguyen Quang Huy dari Departemen Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi, Vietnam, menjelaskan bahwa gagal ginjal bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk diabetes, hipertensi, dan riwayat penyakit ginjal. Namun, ia juga memperingatkan bahwa kebiasaan sehari-hari ternyata turut berperan besar. Berikut beberapa kebiasaan yang perlu diwaspadai, seperti dilansir VNExpress:
### 1. Pola Makan Buruk
Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan olahan yang tinggi natrium bisa membebani kerja ginjal, berpotensi merusak strukturnya dalam jangka panjang. Tak hanya itu, minuman manis seperti soda atau bubble tea juga berkontribusi pada obesitas dan diabetes tipe 2, yang merupakan pemicu utama gagal ginjal kronis.
Alkohol juga memberi tekanan ekstra pada ginjal saat diproses oleh tubuh dan bisa merusak sel-sel ginjal secara langsung. Dr. Huy menambahkan, makanan dengan pengawet ilegal mungkin mengandung logam berat seperti timbal atau kadmium, yang bisa memicu nefritis tubulointerstitial—peradangan yang berujung pada gagal ginjal.
### 2. Kurang Minum Air dan Menahan Buang Air Kecil
Minum terlalu sedikit air membuat urine lebih pekat, meningkatkan risiko batu ginjal dan penumpukan racun. Sementara itu, menahan buang air kecil memicu perkembangbiakan bakteri, yang berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih berulang dan merusak fungsi ginjal seiring waktu.
Dr. Huy menyarankan konsumsi 2–2,5 liter air per hari dan membatasi minuman manis, alkohol, rokok, serta stimulan. “Rokok dan stimulan bisa menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke ginjal, dan meningkatkan risiko hipertensi serta proteinuria,” jelasnya.
### 3. Konsumsi Obat Sembarangan
Penggunaan obat pereda nyeri atau antibiotik tanpa resep dokter untuk mengatasi keluhan ringan seperti sakit kepala atau pilek bisa berbahaya. Jika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka panjang, obat-obatan ini bisa menjadi racun bagi ginjal.
### 4. Malas Bergerak
Gaya hidup sedentari meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan hipertensi—semuanya merupakan faktor utama penyakit ginjal. Dr. Huy menganjurkan olahraga minimal 30 menit sehari, lima hari seminggu, untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.
### 5. Kurang Tidur dan Stres
Kebiasaan begadang, kurang tidur kronis, dan stres berkepanjangan mengganggu ritme alami tubuh, termasuk siklus perbaikan ginjal. Kondisi ini juga memicu peningkatan tekanan darah dan hormon berbahaya yang memperburuk kerusakan ginjal.
Gejala awal kerusakan ginjal sering kali tidak kentara atau disalahartikan sebagai kelelahan biasa. Beberapa tandanya meliputi:
– Perubahan frekuensi atau tekstur urine (berbusa, volume berkurang, sering buang air kecil malam hari).
– Bengkak di wajah, tangan, atau kaki, terutama pagi atau malam.
– Rasa lelah berlebihan atau kantuk tidak wajar.
– Hilang nafsu makan.
– Mual.
– Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
– Kulit gatal, kering, atau menghitam.
– Tekanan darah tinggi.