Prabowo Gaet Xi Jinping dan Negara Lain untuk Proyek Mega Sea Wall yang Revolusioner
Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto bertemu secara bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Rabu (3/9) lalu. Salah satu topik utama yang dibicarakan adalah rencana pembangunan megaproyek tanggul laut raksasa (giant sea wall) di sepanjang pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.
Namun, China bukan satu-satunya negara yang diajak kerja sama dalam proyek ambisius ini. Pemerintah Indonesia juga telah menyampaikan penawaran kepada sejumlah negara lain, termasuk di Asia Timur dan Eropa.
*”Negara-negara lain juga sudah kami tawarkan, seperti Korea, Jepang, dan beberapa negara Eropa,”* ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan seusai acara *Luncheon & Discussion* di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).
Menurut Airlangga, proyek giant sea wall merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo yang bertujuan melindungi masyarakat pesisir Jawa Utara dari dampak perubahan iklim. Proyek ini direncanakan akan dibangun secara bertahap, dengan setiap fase dibuka untuk partisipasi negara-negara mitra, termasuk China.
*”Nantinya akan ada beberapa fase dalam pelaksanaan proyek ini. Salah satu fase tersebut akan ditawarkan ke berbagai negara, termasuk China yang sudah dibahas Presiden Prabowo dengan Presiden Xi,”* jelasnya.
Sebelumnya, Prabowo melakukan kunjungan singkat ke Beijing pada Rabu (3/9) dengan durasi hanya sekitar 8 jam. Kunjungan tersebut utamanya untuk menghadiri peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China. Namun, di sela agenda resmi, Prabowo juga menyempatkan pertemuan bilateral dengan dua pemimpin dunia, yakni Presiden Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, pertemuan Prabowo dan Xi Jinping berlangsung di Great Hall of the People, Beijing. Keduanya membahas rencana proyek Giant Sea Wall (GSW) yang akan dibangun di Pantura Jawa, meski detail pembicaraan tidak diungkap lebih lanjut.
