
RI Siap Impor Gandum & Kedelai dari AS: Langkah Strategis Mentan untuk Ketahanan Pangan
Impor Pertanian Indonesia-AS Fokus pada Kedelai dan Gandum
Indonesia akan mengimpor komoditas pertanian senilai US$ 4,5 miliar (Rp 73,47 triliun) dari Amerika Serikat, dengan fokus utama pada kedelai dan gandum. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa kedua produk tersebut menjadi prioritas dalam kerja sama ini.
Peluang Impor Susu dan Sapi Masih Ditinjau
Selain kedelai dan gandum, pemerintah juga mempertimbangkan impor susu dan sapi dari AS. Namun, Amran menegaskan bahwa keputusan akhir akan didasarkan pada hasil pemantauan kebutuhan dalam negeri. “Kami masih mengkaji lebih lanjut sebelum memutuskan impor susu dan sapi,” ujarnya.
Komitmen Perlindungan Petani Lokal
Meski membuka keran impor, pemerintah menjamin bahwa kebijakan ini tidak akan merugikan petani lokal. Amran menekankan bahwa setiap impor harus mendapat rekomendasi resmi dari Kementerian Pertanian. “Prinsipnya, kami tetap melindungi petani Indonesia. Impor hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan,” tegasnya.
Daftar Komoditas dan Peran Swasta
Sebelumnya, Kemenko Perekonomian telah mengungkap rincian komoditas yang akan diimpor, meliputi kedelai, susu kedelai, gandum, dan kapas. Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menegaskan bahwa impor ini sepenuhnya dilakukan oleh pelaku usaha swasta berdasarkan permintaan pasar.
“Impor ini bukan inisiatif pemerintah, melainkan respons terhadap kebutuhan industri. Kami berkoordinasi dengan asosiasi bisnis untuk menyesuaikan volume impor dengan permintaan,” jelas Susiwijono. Nilai impor sebesar US$ 4,5 miliar mencerminkan kesepakatan harga yang kompetitif antara kedua negara.