
“5 Strategi Jitu Hadapi Tantangan di Sektor Tambang Tahun Ini”
Industri pertambangan saat ini tengah mengalami masa sulit dengan berbagai hambatan, mulai dari fluktuasi harga komoditas hingga kenaikan biaya operasional yang dipicu oleh melonjaknya harga bahan bakar. Menanggapi situasi ini, para pelaku usaha dituntut untuk berinovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi guna meningkatkan kinerja operasional.
Transformasi Digital untuk Efisiensi Tambang
Nugroho Setyo Utomo, VP Marketing PT Pertamina Lubricants, menekankan pentingnya adopsi teknologi dalam menghadapi tantangan industri. Dalam seminar bertajuk “Optimalisasi Efisiensi di Pertambangan Batubara: Strategi dan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas” yang diselenggarakan di Novotel Balikpapan, ia menyoroti peran krusial digitalisasi, manajemen alat berat berbasis data, serta inovasi pelumasan untuk menciptakan operasi yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Menurut Nugroho, biaya pengelolaan armada dan peralatan berat menjadi salah satu faktor utama pembebani anggaran operasional sektor batubara. “Efisiensi kini tidak sekadar berfokus pada pengurangan biaya, melainkan juga memerlukan pendekatan cerdas melalui integrasi teknologi digital,” jelasnya dalam rilis resmi pada Kamis (31/7/2025).
Peran Vital Pelumas Berkualitas
Lebih lanjut, Nugroho mengungkapkan bahwa pemilihan pelumas berkualitas tinggi turut menentukan kinerja alat berat. Pelumas mutakhir tidak hanya menjamin ketahanan mesin dalam kondisi ekstrem, tetapi juga memperpanjang usia pakai komponen sekaligus meminimalkan kebutuhan perawatan.
Meski kontribusi biaya pelumas hanya sekitar 3% dari total anggaran pemeliharaan, produk ini mampu mencegah 70% potensi kerusakan mekanis. Data menunjukkan, 43% kegagalan mesin disebabkan oleh kesalahan pemilihan pelumas, sementara 27% lainnya berasal dari kesalahan perakitan komponen. “Manajemen pelumasan yang tepat dapat mengurangi downtime, meningkatkan keandalan alat, dan mendongkrak efisiensi operasional,” tegasnya.
Optimalisasi Ban Alat Berat
Andri Heryadi, Head of Tire Engineer PT Masabaru Gunapersada, menambahkan pentingnya perhatian terhadap komponen ban. Overload atau kelebihan muatan yang sering terjadi di lapangan dapat memangkas masa pakai ban hingga 30%. Solusinya, penggunaan ban berkapasitas tinggi dipadukan dengan teknologi iTrack untuk memonitor tekanan, suhu, dan distribusi beban secara real-time. “Dengan ini, umur ban lebih panjang, risiko kecelakaan berkurang, dan efisiensi operasional tetap terjaga,” pungkasnya.