“BPOM Raih Rekor MURI: Launching & Bedah Buku Sukses Digelar dengan 6.000 Peserta!”

BPOM RI Catat Rekor MURI dalam Peluncuran Tujuh Buku dengan Ribuan Peserta

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), Taruna Ikrar, berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam acara peluncuran dan bedah tujuh bukunya bertema *Literasi Nusantara*. Acara ini dihadiri lebih dari enam ribu peserta, menjadikannya momentum bersejarah bagi BPOM.

Dialog dan Solusi Melalui Karya Tulis

Ikrar menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya sekadar peluncuran buku, tetapi juga menjadi ruang dialog tentang masa depan pengawasan obat dan makanan. *”Buku-buku ini adalah manifestasi dari visi BPOM dalam menghadapi tantangan global, termasuk resistansi antimikroba dan transformasi sistem pengawasan,”* ujarnya di Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2025).

Pencapaian rekor MURI ini meliputi tiga aspek: *”Pertama, peluncuran tujuh buku sekaligus dalam satu waktu. Kedua, diskusi mendalam tentang isinya. Ketiga, rekor kehadiran lebih dari enam ribu peserta,”* tambahnya.

Buku Sebagai Jawaban atas Tantangan Kontemporer

Menurut Ikrar, buku tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi, tetapi juga menawarkan solusi nyata bagi masalah kesehatan dan ekonomi. *”Resistansi antibiotik adalah pandemi senyap yang nyata. Jika tidak ditangani, bisa memicu krisis kesehatan global. BPOM harus menjadi garda terdepan dalam melindungi masyarakat,”* tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan inovasi dalam pengelolaan BPOM. *”Setiap rupiah yang kami kelola adalah uang rakyat. Karena itu, transparansi dan inovasi adalah kunci utama,”* jelasnya.

Tujuh Buku yang Mencerminkan Perjalanan BPOM

Ketujuh buku yang diluncurkan mencakup sejarah hingga visi masa depan BPOM, mulai dari era kolonial hingga target Indonesia Emas 2045. Berikut judul lengkapnya:

– *Ancaman ‘Silent Pandemic’ Akibat Resistensi Antimikroba*
– *Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia*
– *Badan POM Era Kolonial: Pengawasan Obat dan Makanan di Hindia Belanda (1800-1945)*
– *Sejarah dan Perkembangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia: Dari Era Kolonial Hingga Era Modern*
– *Modernisasi Sistem Pengawasan Obat dan Makanan dalam Ekonomi Global*
– *Mengawal Mutu, Membangun Bangsa: Kontribusi Strategis Badan POM Bagi Ketahanan Ekonomi Indonesia*
– *Harmoni Keamanan dan Inovasi: Visi Strategis BPOM Menuju Indonesia Emas 2045*

Diskusi dengan Para Ahli BPOM

Acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat dan pakar BPOM, seperti Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama Mayagustina Andarini, Pakar Ahli Kepala BPOM Bidang Sediaan Farmasi Rita Endang, serta Deputi Bidang Penindakan Tubagus Ade Hidayat. Mereka berdiskusi tentang isi buku, dipandu oleh Sekretaris Utama BPOM Jayadi.

Dengan pencapaian ini, BPOM semakin memperkuat perannya sebagai institusi yang tidak hanya mengawasi, tetapi juga memberikan solusi melalui literasi dan inovasi.

Previous post “Harga BBM Pertamina Terbaru di Bali, Kalimantan & Sulawesi Berlaku Mulai 1 Agustus 2024”
Next post Bayi Gaza Kurang Gizi: Lengan Mungil Hanya Selebar Jari Dewasa, Kondisi Memilukan!