
“PBSI Akhirnya Duetkan Kembali Apri-Fadia: Taktik Baru atau Nostalgia?”
PBSI Lakukan Reshuffle Besar di Sektor Ganda Putri, Apriyani-Fadia Kembali Bersatu
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melakukan perubahan signifikan pada empat pasangan ganda putri utama pelatnas. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kembalinya duet Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti setelah sebelumnya berpisah dengan pasangan masing-masing.
Sebelumnya, formasi ganda putri terbagi menjadi Febriana Dwipuji Kusuma (Ana) berpasangan dengan Amallia Cahaya Pratiwi (Tiwi), Siti Fadia Silva Ramadhanti (Fadia) berduet dengan Lanny Tria Mayasari, Rachel Allessya Rose berpartner dengan Meilysa Trias Puspitasari, serta Apriyani Rahayu (Apri) yang bermain bersama Febi Setianingrum.
Kini, susunannya berubah total. Apri kembali dipasangkan dengan Fadia, sementara Tiwi akan berduet dengan Lanny. Di sisi lain, Rachel kini bermain bersama Febi, dan Ana dipasangkan dengan Meilysa. Perombakan ini resmi berlaku mulai September mendatang, dengan keempat pasangan akan diuji di Hong Kong Open Super 500 dan China Masters Super 750.
Alasan di Balik Perubahan Pasangan
Pelatih ganda putri utama, Karel Mainaky, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mengevaluasi performa para atlet selama beberapa bulan terakhir. “Awalnya, perubahan ini didasari kesulitan menembus level elit dunia. Sejak April lalu, saya mempelajari karakter masing-masing pemain dan merasa ada dinamika baru yang bisa muncul dengan rotasi pasangan,” ujarnya dalam rilis PBSI, Jumat (1/8/2025).
Karel menambahkan, “Dengan formasi baru, peluang untuk bersaing di tingkat atas lebih terbuka. Setelah Piala Sudirman dan seri turnamen hingga Indonesia Open, saya yakin ini langkah tepat.”
Hasil Positif dalam Latihan
Sebelum tur Asia, Karel sudah menguji coba pasangan baru dalam sesi latihan. “Saya lihat ada peningkatan signifikan. Misalnya, saat pasangan lama menghadapi ganda putri pratama dengan sistem voor, mereka sering kalah. Tapi setelah dirombak, pola permainan jadi lebih variatif dan hasilnya lebih baik,” jelasnya.
Menurutnya, semangat baru ini bisa menjadi kunci kesuksesan. “Mereka antusias dengan tantangan ini. Target saya, di sisa 2025, mereka bisa mengumpulkan poin maksimal agar tahun depan langsung bisa berlaga di turnamen level tinggi.”
Catatan Prestasi Terkini
Sepanjang tahun ini, ganda putri Indonesia baru meraih satu gelar, yakni Thailand Masters Super 300 lewat Lanny/Fadia pada Februari lalu. Namun, setelah itu belum ada pasangan yang mampu menembus babak final. Perombakan ini diharapkan bisa membawa angin segar bagi prestasi tim.