“Polres Priok Bongkar Modus Penipuan Ekspor Tembaga, TNI AD Beri Apresiasi Atas Keberhasilan”

Kasus Penipuan Ekspor Tembaga 20,6 Ton Terungkap, Pelaku Ditangkap

Polres Pelabuhan Tanjung Priok berhasil membongkar kasus penipuan ekspor tembaga dengan total berat 20,6 ton. Pelaku berinisial MY diamankan setelah polisi menerima laporan pada 2 Maret 2025.

Modus Penipuan Bermula dari Janji Palsu

Menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H Tobing, tersangka mengaku bisa membantu menyelesaikan masalah administrasi ekspor. Namun, ternyata barang tersebut justru dijual ke pihak lain tanpa izin pemilik. “Barang seharusnya dikembalikan, tetapi malah dialihkan secara tidak sah,” jelas Martuasah, Sabtu (2/6/2025).

Kronologi Kejadian dan Kerugian yang Ditimbulkan

Kasus ini berawal pada 13 September 2024, saat korban membayar Rp253.400.000 kepada MY sebagai biaya pengiriman scrap tembaga ke Singapura. Namun, pengiriman terhambat masalah administrasi Bea Cukai, sehingga barang harus dikembalikan. MY sempat diberi kepercayaan untuk mengembalikan barang, tetapi justru menjualnya ke pihak lain.

Akibatnya, korban mengalami kerugian mencapai USD 20.653 atau sekitar Rp2,26 miliar. Polisi kemudian bergerak cepat dan menangkap MY pada 15 Mei 2025. Beberapa barang bukti diamankan, termasuk 1 unit HP Poco X5 warna hitam dan 1 buku tabungan Bank BCA atas nama tersangka.

Tersangka Terancam Pasal Penipuan dan Penggelapan

MY dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan. “Kami tidak akan tolerir kejahatan yang merugikan masyarakat, terutama di sektor ekspor-impor,” tegas Martuasah.

Apresiasi dari Yayasan Kartika Eka Paksi

Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sudarto, selaku Direktur Yayasan Kartika Eka Paksi Angkatan Darat, memberikan apresiasi atas kerja keras Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam mengungkap kasus ini. Penipuan ini melibatkan barang milik PT. Wahana Bhakti Utama, salah satu divisi usaha yayasan tersebut.