
“Kisah Haru Nagita Slavina: Perjuangan Menyusui Penuh Keringat dan Air Mata”
Perjuangan Menyusui Nagita Slavina: Antara Kebahagiaan dan Lelah yang Tak Terungkap
Bagi Nagita Slavina, perjalanan menyusui kedua anaknya, Rafathar dan Rayyanza, adalah momen yang penuh makna namun juga tak lepas dari tantangan. Artis sekaligus pebisnis ini terbuka tentang pengalamannya, mengungkap bahwa di balik kebahagiaannya, ada rasa lelah yang kerap menyertai.
“Menyenangkan, Tapi Juga Melelahkan”
“Saya bersyukur bisa melalui momen ini, tapi jujur, capeknya itu luar biasa,” ungkap Nagita dengan tawa ringan saat berbincang di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ia mengakui bahwa menyusui bukanlah hal mudah, terutama saat pertama kali menjadi ibu. Banyak rintangan, baik secara fisik maupun emosional, yang harus dihadapi.
Perjuangan dengan Keringat dan Air Mata
“Ini benar-benar perjuangan yang menguras tenaga dan perasaan,” katanya. “Makanya, saya sangat mengapresiasi para ibu lain yang juga sedang berjuang sama seperti saya.”
Salah satu kunci yang membantunya bertahan adalah dukungan dari orang-orang terdekat. Nagita menekankan pentingnya memiliki teman berbagi, terutama sesama ibu menyusui.
Dukungan yang Membuat Segalanya Lebih Ringan
“Ketika ada yang bisa diajak bicara, sekadar bertanya seperti ‘Hari ini berapa kali menyusui?’ atau ‘Apakah terasa sakit?’, itu membuat saya merasa tidak sendirian,” ujarnya. Menurutnya, hal-hal yang awalnya terasa berat bisa menjadi lebih mudah ketika tahu bahwa banyak orang mengalami hal serupa.
Peran Raffi Ahmad dalam Proses Ini
Bagaimana peran suaminya, Raffi Ahmad? Nagita mengakui bahwa meski Raffi tidak selalu terlibat langsung, dukungannya tetap berarti. “Kadang, dengan tidak menambah beban atau membuat saya repot, itu sudah bentuk dukungan yang besar,” jelasnya.
Pentingnya Me Time bagi Ibu Menyusui
Terakhir, Nagita mengingatkan pentingnya meluangkan waktu untuk diri sendiri. Aktivitas menyusui dan mengurus anak bisa menguras energi mental, sehingga ia menekankan bahwa *me time* sesekali sangat diperlukan.
“Bahkan sekadar jalan-jalan sebentar atau makan bersama teman, itu sudah sangat berarti bagi saya,” tutupnya.