
Aden Bajaj Ungkap Posesif pada Anak Perempuan: Banyak yang Ingin Jadi Mantu!
Komedian Aden Bajaj Ungkap Banyak yang Ingin ‘Meminang’ Putrinya, Shaka Samara
Aden Bajaj, komedian ternama, baru-baru ini membagikan cerita lucu sekaligus menggemaskan tentang putri kecilnya, Shaka Samara. Ternyata, sejak masih belia, Shaka sudah menjadi incaran banyak orang yang ingin menjadikannya menantu.
Banyak yang ‘Ngebet’ Ingin Menjodohkan Anaknya dengan Shaka
Di acara *Studio Pagi-pagi Ambyar* Trans TV, Rabu (13/8/2025), Aden mengungkapkan kekagumannya pada perhatian yang diterima Shaka. “Umurnya masih kecil, tapi udah banyak yang nawarin anaknya buat dijodohin,” ujarnya sambil tertawa.
Tak hanya teman-teman sekolah atau kelompok bermain Shaka, bahkan orang tua mereka pun menunjukkan perhatian khusus. “Ada yang selalu bawain cokelat khusus buat Shaka, yang lain enggak dapat. Ada juga yang bikin buket bunga cuma buat dia. Kalau ada acara, mereka bilang, ‘Kalau Shaka enggak datang, aku enggak mau datang’,” cerita Aden.
Aden Jadi Makin Protektif
Melihat fenomena ini, Aden mengaku semakin protektif terhadap putrinya. Apalagi, beberapa orang tua bahkan sudah terang-terangan berniat menjodohkan anak mereka dengan Shaka. “Kita sih enggak dicariin, yang penting Shaka. Tapi dengerin tuh, orang tuanya udah mulai ngatur-ngatur jodoh. Padahal dia masih kecil, belum ngerti apa-apa. Ya wajar kan kalau kita protektif,” jelasnya.
Tak hanya dari lingkungan luar, rekan seprofesinya, Sinyorita Esperanza, juga ikut ‘beraksi’. “Sinyo itu anaknya pengen banget dijodohin sama Shaka. Sampai manggilnya, ‘Mantu, mantu’. Gue cuma bisa ketawa, ‘Apaan sih, Nyo, mantu-mantu aja’,” ungkap Aden.
Pola Asuh Seimbang Bersama Istri
Dalam mendidik Shaka, Aden dan sang istri, Shinta Fitria, memiliki peran yang saling melengkapi. Meski Aden lebih tegas, mereka berdua memastikan Shaka tetap merasa nyaman di rumah.
“Lebih ke saya yang galak, sering bilang ‘enggak boleh ini, enggak boleh itu’. Tapi Shaka tahu kalau ke bapaknya bisa dikasih,” kata Shinta.
Aden menambahkan, “Kami gantian aja. Kalau saya bilang enggak boleh, dia bisa lari ke ibunya. Jadi dia punya tempat untuk curhat. Jangan sampai dua-duanya marah, nanti dia enggak punya tempat lagi.”