
Belajar dari Kesuksesan Singapura dan India
Jakarta –
Indonesia masih menghadapi defisit besar dalam jumlah dokter spesialis, dengan kekurangan mencapai sekitar 70.000 tenaga medis. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana mengadopsi strategi yang telah sukses diterapkan oleh Singapura dan India.
Kemenkes menggandeng Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) International, sebuah lembaga yang bertanggung jawab menetapkan dan mengawasi standar pendidikan kedokteran pascasarjana di Amerika Serikat.
*”Alasan kami melibatkan ACGME karena mereka telah berhasil membantu reformasi pendidikan dokter spesialis di Singapura. Negeri itu pernah mengalami masalah serupa, dan dengan bantuan ACGME sejak awal 2000-an, jumlah lulusan dokter spesialis mereka hampir dua kali lipat,”* jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).
Selain Singapura, India juga menjadi inspirasi bagi Indonesia. *”India berhasil meningkatkan produksi dokter spesialisnya hingga empat kali lipat dalam waktu relatif singkat. Ini yang ingin kami tiru,”* tambah Menkes Budi.
Dengan kolaborasi ini, pemerintah berharap pendidikan kedokteran di Indonesia dapat memenuhi standar internasional. *”Ke depannya, mudah-mudahan dokter spesialis kita bisa setara dengan dokter di Amerika, sehingga jika ingin bekerja di luar negeri pun lebih mudah karena sudah bersertifikat ACGME,”* pungkasnya.