Blak-blakan Christian Adinata: Kisah Cedera, Bangkit dari Terpuruk, dan Perjuangan di Pelatnas

Jakarta –
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Christian Adinata, membagikan kisah perjuangannya melewati masa-masa sulit dalam kariernya, termasuk saat dirinya harus menerima kenyataan terdegradasi dari Pelatnas PBSI.

Dikenal dengan panggilan akrab Cea, Christian membuktikan bahwa kegigihannya tidak pernah padam. Meski dihantam berbagai rintangan—cedera serius, pemulihan yang tak kunjung sempurna, hingga kehilangan tempat di Pelatnas—ia berhasil bangkit dan meraih prestasi gemilang.

Namun, jalan menuju kesuksesan itu tidaklah mulus. Proses kebangkitannya penuh liku, terutama karena harus memulai kembali dari titik terendah.

### Dukungan yang Menguatkan
“Tidak mudah mendengar kabar degradasi itu. Saya sempat berpikir untuk berhenti bermain bulutangkis dan pensiun. Tapi, dalam dua hari setelah keputusan itu, banyak dukungan yang mengalir. Banyak yang masih percaya pada saya,” ungkap Christian saat berbincang di Daddies Arena BSD, Tangerang Selatan.

“Seperti ada petunjuk dari Tuhan, ‘Ini jalannya.’ Saya coba ikuti. Awal tahun, performa belum maksimal. Tiga turnamen di Eropa juga belum menunjukkan hasil. Tapi, perlahan, kerja keras dan konsistensi membuahkan hasil,” tambahnya.

### Perlahan Menemukan Konsistensi
Di awal 2025, performa Christian belum stabil. Dalam empat turnamen—Phuket International Series, Slovak Open, Slovenia Open, dan Austria Open—ia hanya dua kali mencapai perempat final. Namun, saat kembali berlaga di Thailand, konsistensinya mulai terlihat.

“Saya ingin tetap konsisten, tapi tidak ingin terburu-buru. Semua harus terkendali. Saya juga ingin menikmati prosesnya, tanpa tekanan,” ujarnya.

Saat ini, Christian mengaku tidak merasa terbebani oleh ekspektasi eksternal. Fokusnya hanya pada pembuktian kepada diri sendiri.

“Tidak ada tekanan, bahkan dari orang tua. Mereka hanya bilang, ‘Lakukan yang terbaik, kalau sudah tidak kuat, pulang saja.’ Keluarga selalu menerima saya apa adanya. Ayah bilang, ‘Mau jadi atlet atau tidak, kamu tetap anakku.’ Jadi, saya bermain dengan bebas,” katanya.

“Saya tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapapun. Ini untuk diri saya sendiri. Meski pernah diremehkan, saya tunjukkan bahwa saya masih bisa,” tegas Christian.

Culture Shock Setelah Keluar dari Pelatnas

Christian bergabung dengan Pelatnas PBSI sejak 2018 sebagai atlet magang. Pada 2019, ia naik level menjadi atlet pratama dan turut menyumbang medali emas di Kejuaraan Dunia Junior Kazan.

Dua tahun kemudian, ia resmi masuk skuat utama bersama Jonatan Christie dan kawan-kawan. Puncaknya, ia pernah menduduki peringkat 37 dunia pada Mei 2023 dan meraih emas SEA Games Kamboja untuk nomor beregu putra.

Namun, cedera pada 2023 mengubah segalanya. Namanya pun dicoret dari Pelatnas.

“Sempat kaget saat harus keluar. Semua harus diurus sendiri, tidak mudah. Tapi lama-lama terbiasa. Justru ini membuat saya lebih dewasa,” ungkapnya.

“Mental sempat jatuh, bahkan sempat depresi. Tapi, dukungan dari sekitar membuat saya bangkit. Marah dan kecewa tidak hilang dalam sekejap, tapi doa dan fokus harian membantu saya perlahan pulih,” lanjut Christian.

### Masa Depan dan Loyalitas pada Sponsor
Jika suatu hari ada tawaran kembali ke Pelatnas, Christian mengaku masih mempertimbangkan banyak hal. Saat ini, ia merasa nyaman dengan kondisinya.

“Kalau ditawari balik ke Pelatnas, mungkin masih berat. Saya sangat menghargai sponsor saya, Waroeng Steak & Shake, yang mendukung saat saya terpuruk. Selama mereka ada, saya akan tetap di luar Pelatnas,” tegasnya.

Previous post Hotel Syariah di Mataram Kaget Dapat Tagihan Royalti Rp 4,4 Juta untuk Pemutaran Murotal
Next post Tantri Namirah Terkejut Dapat Hadiah Umroh dari Haykal Kamil di Hari Ulang Tahunnya