
BPOM Ungkap Bahaya Logam Beracun dalam Nampan MBG yang Picu Gangguan Saraf
Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memberikan klarifikasi terkait pemberitaan Indonesia Business Post (IBP) mengenai nampan atau *food tray* yang digunakan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Laporan IBP menyebutkan bahwa Balai POM Semarang telah menguji *food tray* MBG pada 2024 dan menyimpulkan bahwa nampan tersebut tidak aman. Namun, BPOM menegaskan bahwa informasi tersebut tidak akurat.
*”Balai Besar POM di Semarang tidak pernah melakukan pengujian terhadap *tray* atau baki makanan MBG seperti yang disebutkan dalam berita tersebut,”* bunyi pernyataan resmi Balai Besar POM Semarang yang diunggah di akun Instagram mereka, Selasa (2/9/2025).
Sebelumnya, IBP—yang berbasis di kawasan industri Chaoshan, Guangdong, China, sebagai pusat produksi *food tray* untuk pasar global—mengungkap dugaan penggunaan bahan non-*food grade*. Laporan tersebut menyatakan adanya indikasi pemakaian pelumas industri berbasis lemak babi dalam proses pembuatan nampan.
Selain itu, IBP juga melaporkan bahwa BPOM RI telah menguji 100 *food tray* MBG pada Maret 2024 dan menemukan 65 di antaranya—yang tersebar di Jawa Tengah—tidak memenuhi standar karena mengandung logam berat melebihi batas aman. Temuan ini memunculkan kekhawatiran akan risiko gangguan saraf akibat paparan logam berlebih.
Menanggapi hal tersebut, Humas BPOM RI Eka Rosmalasari menegaskan bahwa pihaknya belum melakukan pemeriksaan apa pun terkait *food tray* MBG. *”Laporan IBP tidak berdasar, BPOM RI belum melakukan uji apapun. Namun jika diminta, BPOM siap membantu,”* tegasnya kepada detikcom, Selasa (2/9).