Dokter China Sukses Selamatkan Pasien dengan Kepala Hampir Terputus, Nyawa Kritis Berhasil Dipulihkan

Jakarta –
Sebuah pencapaian medis luar biasa terjadi di Shanghai, China, ketika tim dokter berhasil menyelamatkan nyawa pasien yang nyaris kehilangan kepalanya akibat kecelakaan kerja. Pasien tersebut mengalami cedera parah di tulang belakang leher setelah tertimpa lengan mekanis, menyebabkan hampir seluruh bagian cervical spine-nya terlepas dari tubuh.

Menurut laporan *People’s Daily*, Dr. Chen Huajiang, ahli bedah tulang belakang di Rumah Sakit Changzheng Shanghai, mengungkapkan bahwa dalam 30 tahun lebih pengalamannya, ini adalah kasus cedera tulang belakang terparah yang pernah ia tangani.

Pasien tiba di rumah sakit pada Juni lalu dalam kondisi kritis—mengalami kelumpuhan total dan henti jantung mendadak. Tim medis langsung melakukan tindakan darurat untuk memulihkan detak jantungnya sebelum memulai perawatan lebih lanjut.

“Kami meneliti berbagai literatur medis, tapi tidak menemukan catatan kasus dengan tingkat kerusakan tulang belakang leher separah ini, apalagi yang berhasil bertahan,” ujar Dr. Chen. Meski peluang kesembuhan tipis, operasi tetap menjadi pilihan utama untuk menyelamatkan nyawa pasien.

“Walau harapannya kecil, kami tidak menyerah,” tegasnya.

### *Satellite Plate*, Terobosan Bedah yang Mengubah Segalanya

Setelah hampir tiga jam berjuang, tim dokter berhasil mencatatkan sejarah dengan teknik revolusioner bernama *satellite plate*. Mereka tidak hanya memosisikan kembali tulang belakang leher yang terlepas, tetapi juga menambahkan pelat kecil sebagai penguat tambahan.

Dengan metode ini, dua pelat dan dua *cage* berhasil dipasang di tulang belakang pasien yang hanya selebar 24-26 mm. Pendekatan bedah dari depan memungkinkan stabilisasi maksimal tanpa perlu operasi lanjutan yang lebih berisiko.

“Pelat tambahan ini berfungsi seperti penyangga yang memperkuat struktur tulang belakang yang rusak berat, sekaligus menghindari prosedur kedua yang bisa berakibat fatal,” jelas Dr. Chen.

Ia menekankan betapa rumitnya operasi ini karena melibatkan pembuluh darah dan saraf yang sangat rentan. “Jika dilakukan ulang, risiko perdarahan dan kegagalan operasi jauh lebih tinggi,” tambahnya.

### Kisah Sukses di Tengah Cedera Kritis

Operasi berjalan mulus tanpa komplikasi, dan kondisi pasien perlahan membaik. Ia sudah bisa bernapas tanpa ventilator selama 36 jam berturut-turut dan mulai menunjukkan pergerakan di lengan serta bahunya.

Meski pemulihan penuh diperkirakan memakan waktu lama akibat kerusakan saraf tulang belakang yang parah, keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi dunia medis.

“Kami akan terus menjelajahi batas-batas baru dalam bedah tulang belakang leher, membuktikan bahwa yang mustahil bisa jadi mungkin,” tutup Dr. Chen penuh semangat.

Previous post Kesehatan Lebih Baik dengan Olahraga 30 Menit Sehari, Yuk Ikuti Ajakan Menkes Budi!
Next post Dokter Ungkap Kebiasaan Pemicu Transplantasi Ginjal pada Pasien Gen Z, Ini Faktanya!