Fadia & Apriyani Rahayu: Kisah Inspiratif Memulai dari Nol dengan Semangat Baru

Siti Fadia Silva Ramadhanti Siap Bangkit dari Nol Bersama Apriyani Rahayu

Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk memulai perjalanan baru bersama Apriyani Rahayu, bahkan jika harus bermain di turnamen level 300 ke bawah. Langkah ini diambil menyusul keputusan PBSI untuk melakukan perombakan besar pada empat pasangan ganda putri utama demi mengejar prestasi di level elit dunia.

Empat Pasangan Baru Siap Berkompetisi

PBSI telah menetapkan empat pasangan baru, yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Amallia Cahaya Pratiwi/Lanny Tria Mayasari, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, dan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari. Keempat pasangan ini akan segera diikutsertakan dalam dua turnamen besar September mendatang, yakni Hong Kong Open Super 500 dan China Masters Super 750.

Namun, tantangan terberat justru dihadapi oleh Apri/Fadia. Selain ranking mereka yang anjlok, peluang untuk langsung bermain di turnamen level 500 ke atas pun sangat kecil.

Mulai dari Kualifikasi, Tantangan Besar Menanti

“Kami harus memulai dari nol lagi, jadi kami sudah membicarakan untuk bermain dari level bawah. Tantangannya adalah apakah kami siap atau tidak? Karena kemungkinan besar kami akan bermain di level 100 atau 300,” ujar Fadia saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.

Ia menambahkan, “Di Hong Kong saja, kami harus melalui kualifikasi. Di China pun belum tentu langsung masuk. Jadi, besar kemungkinan kami akan bermain di level 100.”

Fadia mengakui, kondisi ranking mereka yang saat ini berada di peringkat 145 dunia menjadi alasan utama mengapa mereka harus memulai dari level rendah. Selain itu, ia juga masih harus menyelesaikan persiapan untuk Kejuaraan Dunia bersama Lanny Tria Mayasari sebelum benar-benar fokus berlatih dengan Apriyani.

Menantang Diri Sendiri di Level Rendah

“Selain faktor ranking, kami juga butuh mencari ritme pertandingan. Tantangan lainnya adalah bermain di level 100, yang sebenarnya juga menjadi ujian bagi kami sendiri,” ungkapnya.

“Sebelumnya, kami langsung bermain di level 500, 750, bahkan 1000. Sekarang, di level 100, kami bisa bertemu pemain yang baru mulai. Tidak mudah menjaga fokus dan performa dalam situasi seperti ini,” lanjut Fadia.

Meski begitu, Fadia sepenuhnya menerima keputusan pelatih Karel Mainaky. Bersama Apriyani, ia pernah meraih sejumlah prestasi gemilang, seperti juara Malaysia Open 2022 (Super 750), Singapore Open 2022 (Super 500), dan Hong Kong Open 2023, serta menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia 2023.

“Keputusan ada di tangan Kak Karel. Kami di ganda putri ingin segera bangkit dan berprestasi di level tertinggi,” tegas Fadia.

Harapan Pelatih untuk Kebangkitan Ganda Putri

Sementara itu, Karel Mainaky, Pelatih Kepala Ganda Putri Pelatnas, berharap perubahan ini dapat membawa angin segar bagi tim.

“Di sisa tahun ini, saya ingin melihat keempat pasangan ini meraih poin sebanyak-banyaknya agar tahun depan mereka sudah bisa langsung berlaga di turnamen level atas,” ujar Karel.

Previous post “Made in Indonesia Run: Gabung Lari & Donasi untuk Dukung Mantan Atlet!”
Next post “Benarkah Makan Apel Sebelum Tidur Berdampak Buruk bagi Kesehatan?”