“Gaji Istri Lebih Tinggi tapi Suami yang Bayar Semua: Masih Adilkah Hubungan Ini?”

Keuangan Rumah Tangga: Komunikasi dan Kesepakatan Kunci Utama

Konflik finansial kerap menjadi sumber perselisihan dalam rumah tangga. Untuk menghindarinya, penting bagi pasangan untuk membicarakan dan menyepakati pengelolaan keuangan sejak awal. Tanpa komunikasi yang baik, perbedaan pendapat tentang siapa yang bertanggung jawab atas kebutuhan finansial bisa memicu ketegangan.

Suami Bukan Satu-Satunya Penanggung Jawab

Banyak yang beranggapan bahwa suami harus menanggung seluruh beban keuangan keluarga. Padahal, istri juga bisa memiliki penghasilan, bahkan lebih besar dari pasangannya. Yuni A, seorang *Certified Financial Planner (CFP)*, menekankan pentingnya diskusi matang sebelum menikah.

*”Sebelum menikah, pasangan sebaiknya sudah membahas soal keuangan. Mulai dari apakah istri boleh bekerja, cara mengatur pengeluaran, tabungan masa depan, hingga siapa yang akan menjadi ‘menteri keuangan’ di rumah,”* jelas Yuni kepada detikcom, Sabtu (9/8/2025).

Menurutnya, tanggung jawab keuangan tidak harus sepenuhnya dibebankan pada suami. Jika istri berpenghasilan lebih besar, wajar jika ia ikut berkontribusi. *”Suami bisa menjadi pelengkap. Yang terpenting adalah kesepakatan dan komunikasi yang baik,”* tambahnya.

Fleksibilitas dalam Pembagian Tanggung Jawab

Tak masalah jika suami tetap menanggung semua tagihan rumah tangga, sementara gaji istri menjadi *”bantalan keuangan”*. Yuni memberi contoh, dana istri bisa digunakan untuk kebutuhan darurat seperti perbaikan rumah, biaya kendaraan, atau liburan keluarga. *”Kuncinya adalah komunikasi dan kesepakatan bersama,”* tegasnya.

Pembagian yang Adil Sesuai Kondisi

Mike Rini, perencana keuangan dari *Mitra Rencana Edukasi*, menambahkan bahwa pembagian tanggung jawab finansial tidak harus sama rata. *”Adil bukan berarti nominalnya harus seimbang, tapi disesuaikan dengan kondisi masing-masing,”* ujarnya.

Misalnya, jika istri berpenghasilan lebih besar, ia bisa menanggung porsi lebih banyak. Atau, jika suami memiliki tanggungan tambahan seperti biaya orang tua, pembagian bisa disesuaikan. *”Transparansi dan analisis kondisi masing-masing sangat penting sebelum menentukan kontribusi yang proporsional,”* tutup Mike.

Dengan komunikasi terbuka dan kesepakatan yang matang, pasangan bisa menghindari konflik finansial dan membangun keuangan rumah tangga yang lebih harmonis.

Previous post “Guncangan Ekonomi: 40 Ribu Pekerjaan Lenyap dalam Sekejap, Ini Dampaknya!”
Next post “Ari Wibowo Kesal Terus Dijodohkan, Ini Reaksinya yang Bikin Netizen Terpingkal!”