Garasi Mewah yang Lolos Seleksi Hakim MK
Jakarta –
Inosentius Samsul resmi mendapatkan lampu hijau dari DPR RI untuk menduduki posisi hakim Mahkamah Konstitusi (MK), menggantikan Arief Hidayat. Selain menilik rekam jejak karirnya, publik juga penasaran dengan koleksi kendaraan pribadi sang calon hakim.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 17 Maret 2025, total kekayaan Inosentius tercatat sebesar Rp 6,9 miliar. Aset terbesarnya didominasi oleh properti, yakni tanah dan bangunan senilai Rp 6,2 miliar, disusul oleh harta bergerak (Rp 131,5 juta), kas dan setara kas (Rp 190 juta), serta aset lain seperti alat transportasi dan mesin (Rp 522 juta). Setelah dikurangi utang sebesar Rp 141 juta, total kekayaan bersihnya mencapai angka tersebut.
Khusus soal kendaraan, Inosentius memiliki empat unit kendaraan bermotor:
1. Honda Jazz (2005) – Rp 60 juta
2. Motor Honda Matic (2011) – Rp 2 juta
3. Mitsubishi Pajero Sport (2014) – Rp 280 juta
4. Honda CR-V (2015) – Rp 180 juta
Inosentius Samsul Disetujui Jadi Hakim MK
Proses pengesahan Inosentius Samsul sebagai hakim MK dilakukan melalui rapat paripurna ke-3 DPR RI pada Kamis (21/8/2025) di Senayan, Jakarta. Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurizal ini menyetujui hasil uji kelayakan (*fit and proper test*) yang digelar Komisi III DPR sehari sebelumnya.
Inosentius akan mengisi posisi yang ditinggalkan Arief Hidayat, yang akan memasuki masa pensiun pada 3 Februari 2026 setelah genap berusia 70 tahun. Habiburokhman, Ketua Komisi III DPR, melaporkan bahwa proses uji kelayakan telah dilaksanakan secara menyeluruh pada Rabu (20/8).
*”Komisi III DPR RI telah menyelesaikan pemeriksaan kelayakan calon hakim konstitusi usulan DPR RI pada 20 Agustus 2025,”* jelas Habiburokhman.
Dalam rapat tersebut, Cucun meminta persetujuan seluruh anggota dewan yang hadir. Tanpa penolakan, keputusan pun disepakati secara bulat. *”Apakah laporan Komisi III mengenai pergantian hakim konstitusi MK RI ini dapat disetujui?”* tanya Cucun, yang langsung dijawab dengan seruan *”Setuju!”* dari para anggota.
