Generasi Z Heboh Beli Obat Cacing, Profesor Parasitologi Ungkap Bahayanya!

Jakarta –
Tren konsumsi obat cacing tiba-tiba melonjak di kalangan Generasi Z. Fenomena ini muncul setelah viralnya kasus tragis yang menimpa seorang balita di Sukabumi, Jawa Barat. Banyak anak muda yang mengaku khawatir dan memutuskan untuk kembali mengonsumsi obat cacing setelah bertahun-tahun tidak melakukannya.

“Jangan lupa minum obat cacing setiap 6 bulan sekali. Terakhir minum waktu SD, sekarang umur 26 baru minum lagi,” bunyi narasi dalam sebuah video TikTok yang viral, dikutip pada Senin (25/8/2025).

Tak sedikit pula yang mengaku langsung tergerak untuk membeli obat cacing. “Gen Z pada panik dan akhirnya nekat minum obat cacing lagi, padahal terakhir minum pas masih kecil,” tulis unggahan lainnya.

Menanggapi hal ini, Guru Besar Parasitologi FKUI, Prof. Dr. Dra. Taniawati Supali, menyatakan bahwa obat cacing yang sedang ramai dibeli oleh Generasi Z—dengan merek-merek yang mudah ditemukan di apotek—sebenarnya aman dikonsumsi oleh orang dewasa, asalkan sesuai aturan.

“Secara keamanan tidak masalah, asal dosisnya tepat. Kalau diminum satu tablet sesuai anjuran, tidak apa-apa. Jangan berlebihan,” jelas Prof. Tania dalam keterangannya di Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Namun, ia menekankan bahwa fokus utama seharusnya adalah edukasi kepada orang tua untuk memberikan obat cacing secara rutin kepada anak-anak, minimal setiap enam bulan sekali.

“Masalahnya, edukasi ini masih kurang, terutama di daerah-daerah dengan cakupan vaksinasi rendah seperti campak. Bahkan untuk obat cacing saja, banyak yang menolak. Kadang ibu-ibu tidak paham cara memberikannya pada anak, malah dibuang,” ujarnya.

“Di daerah endemis, terutama pedesaan, banyak yang masih buang air besar di tanah. Telur cacing bisa hidup di tanah, berkembang menjadi larva, lalu masuk ke tubuh melalui tangan. Karena itu, edukasi sangat penting,” tambah Prof. Tania.

Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan bahwa pemerintah sudah memiliki program rutin pemberian obat cacing, khususnya di daerah berisiko tinggi.

“Obat cacing sudah tersedia di Posyandu. Yang kita butuhkan sekarang adalah promosi dan edukasi agar masyarakat mau datang ke Posyandu, sehingga kejadian seperti di Sukabumi tidak terulang di masa depan,” tegas Dante.

Previous post Dewi Gita Jalani Operasi Bawah Mata Usai Disebut Jilat Ludah Sendiri
Next post Wamenkes Beberkan Penyebab Penolakan Vaksin oleh Orang Tua