Geopark Kebumen dan Meratus Diresmikan UNESCO, Bukti Keindahan Alam Indonesia Mendunia!

Jakarta –
Dua destinasi alam Indonesia, Geopark Kebumen di Jawa Tengah dan Geopark Meratus di Kalimantan Selatan, resmi bergabung dalam daftar UNESCO Global Geoparks (UGGp) mulai April 2025. Dengan tambahan ini, Indonesia kini memiliki 12 geopark yang diakui UNESCO, memperkuat posisinya di antara 229 taman bumi di 50 negara yang masuk dalam jaringan global tersebut.

Untuk meraih predikat bergengsi ini, sebuah geopark harus memenuhi sejumlah kriteria ketat, antara lain:
– Memiliki warisan geologi bernilai internasional
– Melakukan konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat setempat
– Menyimpan keanekaragaman hayati dan budaya yang kaya

Setiap geopark Indonesia yang masuk UGGp memiliki keunikan tersendiri. Berikut rinciannya.

### Geopark Kebumen

![Geopark Kebumen diresmikan UNESCO](https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2025/04/24/geopark-kebumen-1745484370704.png?w=800)
*Geopark Kebumen diresmikan UNESCO (dok. geoparkkebumen.id)*

Dikenal juga sebagai Geopark Karangsambung-Karangbolong, kawasan ini mencakup daratan seluas 1.138,70 km² dan perairan seluas 21,98 km², meliputi 22 kecamatan dan 374 desa. Statusnya sebagai geopark nasional diperoleh pada November 2018, sebelum akhirnya mengajukan diri ke UNESCO pada 2022.

Geopark Kebumen menyimpan batuan purba berusia 119 juta tahun, yang menjadikannya dijuluki “the mother of earth”. Menurut BRIN dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, batuan di sini menceritakan sejarah pertemuan Lempeng Samudra Hindia dengan Benua Asia. Proses geologi seperti pengangkatan dasar laut dan tumbukan lempeng purba menghasilkan keragaman batuan bernilai global.

Tak hanya itu, kawasan ini juga memiliki bentang alam karst di Gombong Selatan, dengan perbukitan kerucut, gua, dan sungai bawah tanah yang membentuk ekosistem unik. Keistimewaan lain Geopark Kebumen meliputi:
– Batuan dari lantai samudra purba, seperti Lava Bantal dan Lincak Merah
– Formasi batuan columnar joint di sepanjang pantai
– Situs patahan seperti Karangbolong
– Sumber air panas non-vulkanik dengan kandungan sulfur rendah dan garam tinggi, yang telah dimanfaatkan sejak zaman kolonial Belanda.

### Geopark Meratus

![Jalur Timur Geopark Meratus](https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2025/05/06/jalur-timur-geopark-meratus-1746531636246.jpeg?w=800)
*Jalur Timur Geopark Meratus (dok. situs meratusgeopark)*

Sebagai geopark pertama di Kalimantan, Meratus membentang seluas 3.645,01 km², meliputi 6 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, termasuk Banjarbaru, Banjarmasin, dan Hulu Sungai Selatan. Kawasan ini dihuni oleh Suku Banjar dan Dayak Meratus, yang turut menjaga kelestarian alam dan budayanya.

Setelah meraih status geopark nasional pada 2018, Meratus akhirnya diakui UNESCO dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 dan akan menerima sertifikasi resmi pada Agustus 2025.

Keunikan Geopark Meratus terletak pada batuan ofiolit berusia 200 juta tahun, sisa kerak samudra purba yang terangkat ke permukaan. Batuan ini menjadi bukti proses pemekaran dasar laut melalui aktivitas magmatik, tektonik, dan hidrotermal. Selain itu, Meratus juga menawarkan:
– Hutan hujan tropis dan perbukitan hijau yang luas
– Flora dan fauna endemik, seperti anggrek dan bekantan
– Gua karst, tambang intan, dan pasar terapung sebagai daya tarik geowisata
– Air terjun seperti Kilat Api dan Barajang, serta sumber air panas hasil aktivitas tektonik

Dengan segala keunikannya, kedua geopark ini semakin memperkaya khazanah alam Indonesia di peta dunia.

Previous post Dedi Mulyadi Buka Suara Soal Kasus Pungli Viral di Kebun Raya Bogor
Next post 5 Menu Andalan Kuliner Jalan Alor Malaysia yang Kini Hadir di Blok M!