
Harga Mirip, Target Pasar Berbeda!
Jakarta –
Meski harganya nyaris berdekatan, BYD Atto 1 dan Honda Brio Satya ternyata menyasar segmen pembeli yang berbeda. BYD Atto 1, yang dibanderol mulai Rp 190 jutaan, masuk ke pasar mobil listrik, sementara Brio Satya tetap menjadi favorit para pembeli mobil pertama dengan harga Rp 170–200 juta.
Perbedaan Segmen Konsumen
Menurut Honda, meski kedua mobil ini bersaing di kisaran harga serupa, target pasarnya tidak saling tumpang tindih. Data dari pameran GIIAS menunjukkan, calon pembeli Brio Satya jarang mempertimbangkan mobil listrik seperti BYD Atto 1.
*”Kebanyakan yang memesan Brio Satya atau Brio RS saat GIIAS ternyata tidak tertarik pada mobil listrik. Segmennya benar-benar berbeda,”* jelas Yulian Karfili, Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor. *”Mereka bukan first-time buyers. Pembeli Atto 1 umumnya sudah pernah memiliki mobil sebelumnya.”*
Brio Satya: Andalan Pembeli Pertama
Faktanya, 80% konsumen Brio Satya adalah pembeli mobil pertama, dan kontribusinya terhadap penjualan Honda mencapai 40%. Menariknya, meski termasuk kategori LCGC (Low Cost Green Car), banyak pembeli justru memilih varian tertinggi.
*”Pembeli Honda cenderung ingin tampil beda. Mereka memilih sesuai preferensi, bukan sekadar harga,”* tambah Yulian.
Fitur Unggulan Brio Satya
Varian termahal Brio Satya dilengkapi LED DRL, velg 14 inci two-tone, serta interior dengan Auto Up/Down Window dan dashboard abu-abu. Di sektor performa, mobil ini mengusung mesin 1.2L i-VTEC berdaya 90 PS—terbesar di kelasnya—dipadukan transmisi CVT Earth Dreams Technology. Fitur keselamatannya mencakup Dual SRS Airbags, rangka G-CON + ACE, dan sistem pengereman ABS + EBD.
