“Helikopter: Solusi Transportasi Alternatif yang Mewah untuk Wisata Anda”

Menikmati Destinasi dari Udara: Tren Wisata Helikopter yang Semakin Populer

Berlibur dengan mengeksplorasi keindahan suatu tempat bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui pengalaman unik menggunakan helikopter. Meski belum terlalu umum, minat wisatawan Indonesia terhadap moda transportasi ini terus menunjukkan potensi yang menjanjikan. Biayanya memang lebih tinggi dibandingkan opsi biasa, namun sensasi yang ditawarkan benar-benar tak terlupakan.

Helikopter sebagai Bagian dari Industri Pariwisata

Whitesky Aviation, salah satu penyedia layanan transportasi udara berbasis helikopter, turut merespons tren ini. Ari Nurwanda, Chief Commercial Officer Whitesky Aviation, mengungkapkan bahwa peran helikopter dalam sektor pariwisata semakin berkembang pesat.

*”Sejak 2022 atau 2023, kami bekerja sama dengan Kemenpar (Kementerian Pariwisata) untuk berkontribusi dalam pengembangan pariwisata. Kami juga menjalin kolaborasi dengan sejumlah hotel serta destinasi di sekitar Jakarta,”* jelas Ari usai konferensi pers Heli Expo Asia (HEXIA) 2025 di Cengkareng Heliport, Tangerang, Rabu (6/8/2025).

*”Kami menawarkan paket wisata, misalnya menginap di hotel tertentu dengan tambahan layanan joyflight mengelilingi Jakarta,”* tambahnya.

Permintaan yang Terus Meningkat

Menurut Ari, permintaan helikopter untuk keperluan wisata umumnya datang dari perorangan, dan jumlah peminatnya terbilang signifikan.

*”Untuk keperluan pribadi, seperti wisata, permintaannya cukup tinggi. Sementara untuk bisnis, segmennya berbeda. Tapi kalau untuk turis, helikopter sering jadi pilihan,”* ujar Ari.

Destinasi Favorit Wisata Helikopter

Saat ini, destinasi seperti Bali dan Lombok sudah menjadikan helikopter sebagai salah satu moda transportasi andalan. Seperti dilaporkan detikBali, helikopter kerap dimanfaatkan wisatawan saat menghadapi kendala cuaca atau situasi tertentu.

Meski tarifnya tergolong tinggi, minat masyarakat untuk mencoba layanan ini tetap besar.

*”Ini sebenarnya bukan sekadar wisata mewah. Tamu kami memiliki beragam kebutuhan, ada yang middle-up dan perlu mengejar waktu, misalnya agar tidak ketinggalan penerbangan. Jika menggunakan kapal cepat, mungkin tidak cukup efisien, jadi helikopter menjadi solusi,”* jelas Lalu Kusnawan, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB.

Previous post “Presiden Prabowo Dorong Tambah Penerbangan Internasional untuk Genjot Pariwisata Indonesia”
Next post “Kisah Pilu di Balik Tragedi Pesawat Air India: Trauma yang Menyayat Hati”