IHSG Anjlok 3,44%: Penyebab dan Dampaknya bagi Investor

Jakarta –
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terjun ke zona merah di awal perdagangan Senin (1/9). Pelemahan ini merupakan lanjutan dari tekanan sentimen negatif yang sudah terjadi sejak sesi Jumat (29/8) lalu.

Menurut data BEI, IHSG langsung merosot 3,44% atau sekitar 269,15 poin ke level 7.561 pada pukul 09.01 WIB. Volume perdagangan tercatat mencapai 2,22 juta saham dengan nilai transaksi Rp 2,07 miliar di menit-menit awal.

Salah satu saham yang justru mencatatkan kenaikan signifikan adalah PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO), yang melonjak 27,16% ke harga Rp 206 per lembar. Namun, mayoritas saham lainnya justru terpuruk. Data RTI Business menunjukkan 622 saham melemah, hanya 24 yang menguat, dan 37 saham stagnan.

### Faktor Penyebab Pelemahan IHSG
Pelemahan IHSG kali ini didorong oleh ketidakpastian stabilitas politik dan keamanan dalam negeri, terutama menyusul aksi demonstrasi di berbagai daerah. Analis memprediksi IHSG akan terus berada di zona merah sepanjang hari.

Phintraco Sekuritas menyatakan bahwa sentimen politik dan keamanan domestik masih menjadi faktor utama yang membebani pasar. Jika ketegangan terus berlanjut, hal ini dapat mengikis kepercayaan investor, memicu keluarnya modal asing dari pasar Indonesia.

*”Pasar akan terus memantau perkembangan situasi keamanan dan politik dalam negeri. Jika kerusuhan meluas, investor asing berpotensi menarik dananya, yang bisa memperburuk kinerja IHSG,”* jelas analis Phintraco Sekuritas, Senin (1/9/2025).

### Dampak pada Rupiah dan Ekonomi
Tidak hanya IHSG, nilai tukar rupiah juga diperkirakan ikut melemah akibat gejolak politik ini. Ketidakstabilan ini berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi, mengganggu aktivitas bisnis, dan distribusi barang.

*”Ketidakpastian politik yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada fundamental makroekonomi dan kinerja perusahaan publik,”* tambah analis tersebut. Dengan demikian, pasar masih menunggu perkembangan lebih lanjut untuk melihat apakah situasi dapat segera stabil.

Previous post Pengorbanan dan Perjuangan Tanpa Pamrih
Next post Sri Mulyani Minta Maaf dan Tegaskan Pentingnya Demokrasi Tanpa Anarki Setelah Insiden Rumah Dijarah