Israel Klaim Tewaskan Juru Bicara Hamas dalam Serangan Mematikan
Gaza –
Klaim terbaru dari Israel menyatakan bahwa pasukannya berhasil menembak mati juru bicara sayap militer Hamas dalam sebuah serangan di Gaza. Sampai saat ini, kelompok Hamas belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar tersebut.
*”Juru bicara teroris Hamas, Abu Obeida, telah tewas di Gaza,”* ungkap Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, melalui akun X, seperti dilaporkan AFP, Senin (1/9/2025).
Selama 23 bulan konflik yang menghancurkan Gaza, Israel mengklaim telah melumpuhkan kepemimpinan Hamas. Tujuan utama mereka adalah memberantas kelompok bersenjata ini sekaligus membebaskan sandera yang ditahan sejak serangan militan Palestina pada 7 Oktober 2023, yang menjadi pemicu perang.
Panglima militer Israel, Eyal Zamir, menegaskan bahwa operasi pengejaran terhadap para pemimpin Hamas akan terus dilakukan. Menurutnya, sebagian besar petinggi kelompok tersebut kini berada di luar negeri.
Hamas sendiri belum mengonfirmasi atau membantah laporan tewasnya Abu Obeida—juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam. Militer Israel mengidentifikasi nama aslinya sebagai Hudaifa al-Kahlut.
Sejak konflik pecah, Abu Obeida kerap muncul di televisi dengan seragam militer dan syal keffiyeh merah menutupi wajahnya. Ia menyampaikan pidato, rekaman audio, hingga unggahan media sosial sebagai bagian dari propaganda perang.
Di lapangan, kondisi Gaza semakin mencekam. Asap tebal membubung dari Kota Gaza, sementara warga berduyun-duyun memeriksa kerusakan di tenda-tenda pengungsian yang hancur akibat serangan malam sebelumnya. Selimut berlumuran darah tergeletak di antara puing-puing.
Ashraf Abu Amsha, seorang pengungsi Palestina, menggambarkan situasi tersebut: *”Kengerian, ketakutan, kehancuran, dan api meluas di semua tenda.”*
Sementara itu, pasukan Israel terus mempersiapkan serangan besar-besaran ke Kota Gaza—pusat urban terbesar di wilayah Palestina. Pemboman di kawasan itu semakin intensif, disertai peringatan evakuasi mendesak bagi warga sipil.
