Keunggulan Ompreng Stainless Steel 304 yang Wajib Diketahui
Jakarta –
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggunakan wadah makanan atau *ompreng* berbahan *stainless steel* 304 dengan pertimbangan khusus. Pemerintah memastikan material ini memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ketat, meskipun sempat muncul kekhawatiran publik terkait bahan yang digunakan.
Belakangan, beredar isu bahwa *ompreng* untuk MBG diduga mengandung bahan nonhalal atau berbahaya. Wadah makanan ini diketahui merupakan produk impor dari China, seperti dilaporkan *Indonesia Business Post* (25/8/2025). Hal ini memicu keresahan mengingat seharusnya peralatan tersebut memenuhi standar yang telah ditetapkan.
### Standar yang Ditetapkan Pemerintah
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya telah menjelaskan spesifikasi *ompreng stainless steel* untuk MBG melalui unggahan di *YouTube Kemenperin_RI* (22/4/2025). Wadah ini harus memiliki penutup dan diproduksi dengan material *stainless steel* 304 yang memenuhi standar *food grade*.
### Kelebihan *Stainless Steel* 304
Material ini dikenal aman untuk makanan (*food grade*) dan tahan terhadap korosi. Menurut informasi dari *Instagram @halalcorner dan @aishamaharani* (27/8), *stainless steel* 304 juga mampu bertahan dalam suhu ekstrem dan kondisi lingkungan yang keras.
Komposisi utamanya terdiri dari besi, kromium (sekitar 18%), dan nikel (sekitar 8%). Selain aman, material ini mudah dibersihkan dan sering digunakan untuk alat makan, peralatan dapur, serta industri makanan.
### Perbandingan dengan *Stainless Steel* 201
Meskipun lebih mahal sekitar 40% dibandingkan *stainless steel* 201, tipe 304 dipilih karena lebih memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, ada kekhawatiran bahwa beberapa importir mungkin memilih tipe 201 atau campuran keduanya untuk menekan biaya.
Seperti diungkapkan seorang anggota APMAKI, “Importir lebih menyukai tipe 304, tetapi menginginkan harga tipe 201. Produsen China bisa saja mencampur kedua jenis ini untuk menurunkan biaya, padahal tipe 201 berisiko, terutama bagi anak sekolah.”
