“Kisah Inspiratif Meisita Lomania: Dari SPG ke Penjual Bakso Goreng Hingga Sukses Jadi Pengusaha Gurita”

Meisita Lomania: Dari Jualan Kerajinan Tangan Hingga Bangun Bisnis Multisektor

Meisita Lomania tak menyangka bahwa kegemarannya mencari uang sejak kecil akan membawanya menjadi sosok multitalenta seperti sekarang. Setelah sukses sebagai content creator, perempuan yang akrab disapa Misi ini membuktikan bahwa kerja kerasnya membuahkan hasil.

Perjalanan Awal: Berjuang Sejak Kecil
Sebelum terkenal, bintang film *Kutukan Calon Arang* ini mengawali karier sebagai content creator pada 2019. Namun, jiwa wirausahanya sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku SD. Saat itu, ia membuat kerajinan tangan untuk dijual. Kemudian, di masa SMA, Misi bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) dengan jadwal padat.

*”Aku nggak dimanjakan. Kalau mau sesuatu, ya harus kerja. Aku belajar jahit dan kerajinan tangan sejak SD. Bahkan, sempat jadi SPG tiga shift sambil menunggu kelulusan,”* ungkapnya dalam acara *Rumpi No Secret* di YouTube Trans TV, Minggu (10/8/2025).

Impian Tinggal Bersama Ibu Terwujud
Tak hanya mandiri, Misi juga punya tekad kuat untuk mewujudkan mimpinya. Saat SMA, ia berhasil membeli rumah senilai Rp40 juta hanya agar bisa tinggal bersama sang ibu.

*”Aku kan broken home, dulu tinggal sama nenek. Aku pengin mamaku bisa tinggal bareng aku, dan akhirnya terwujud,”* ceritanya penuh syukur.

Ekspansi Bisnis dari Konten Kreator ke Dunia Usaha
Kesuksesannya di media sosial—dengan 2 juta pengikut Instagram—membuka pintu lebar untuk mengembangkan bisnis. Misi membangun agensi, rumah produksi, hingga merambah industri kecantikan. Namun, ia mengaku sempat merintis dengan berjualan bakso goreng pakai gerobak sebelum sukses seperti sekarang.

*”Aku kayanya nggak bakat belajar teori. Lebih suka langsung terjun ke lapangan,”* tuturnya.

Disebut ‘Pemersatu Bangsa’, Misi Justru Kaget
Selain dikenal sebagai pebisnis, penampilan Misi yang menggemaskan kerap membuatnya dijuluki “pemersatu bangsa”. Ia berharap sebutan itu bisa diarahkan untuk hal-hal positif.

*”Aku kaget dibilang begitu. Tapi, ya semoga bisa jadi sesuatu yang baik,”* ujarnya sambil tertawa.