KOI Hanya Akui PERBATI Sebagai Satu-Satunya Anggota Resmi di Indonesia

Jakarta –
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) secara tegas menyatakan bahwa hanya Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI/Indonesia Boxing) yang diakui sebagai anggota resmi mereka untuk cabang olahraga tinju amatir. Pernyataan ini dikeluarkan untuk menjernihkan polemik seputar klaim berbagai pihak mengenai representasi tinju dalam Gerakan Olimpiade di Tanah Air.

Sebelumnya, beredar surat bernomor *079/2025/President* tertanggal 1 September 2025 yang ditandatangani Presiden Asian Boxing, Pichai Chunhavajira. Surat tersebut berisi ucapan selamat kepada Hillary Brigitta Lasut sebagai Ketua Umum PERTINA, yang lantas dijadikan dasar legitimasi oleh pihak tersebut.

Namun, keesokan harinya, Asian Boxing mengeluarkan surat resmi baru bernomor *080/2025/President* tertanggal 2 September 2025, ditujukan kepada Ray Zulham Farras Nugraha selaku Presiden PERBATI. Dalam surat itu, Pichai meminta maaf atas kesalahan sebelumnya dan mengklarifikasi status PERBATI sebagai satu-satunya wakil tinju amatir Indonesia yang diakui.

“Sebagai bagian dari Gerakan Olimpiade, KOI wajib mengikuti regulasi dan tata kelola organisasi olahraga internasional. Untuk tinju, kami merujuk pada World Boxing dan Asian Boxing sebagai badan yang diakui Komite Olimpiade Internasional (IOC). Di Indonesia, PERBATI-lah yang diakui World Boxing, sehingga KOI pun mengukuhkannya sebagai anggota,” jelas Sekretaris Jenderal KOI Wijaya Mithuna Noeradi dalam keterangan resmi kepada detikSport.

KOI menegaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada prinsip tata kelola yang baik, keselarasan dengan sistem olahraga global, serta upaya menjaga kejelasan pembinaan atlet nasional.

“Prioritas kami adalah memberikan kepastian bagi atlet. Mereka adalah ujung tombak Gerakan Olimpiade dan tidak boleh jadi korban konflik organisasi. Dengan mengakui PERBATI, atlet Indonesia memiliki jalur jelas untuk kompetisi internasional yang diakui IOC,” tambah Wijaya.

Melalui klarifikasi ini, KOI berharap polemik terkait organisasi tinju sah di Indonesia bisa berakhir. Mereka mengajak semua pihak menghormati keputusan ini dan bersinergi memajukan tinju nasional.

“Yang utama adalah memastikan pembinaan berjalan optimal, atlet terlindungi, dan Indonesia bisa bersaing di kancah dunia,” pungkas Wijaya.

Previous post Cara Mudah Membuat Affidavit bagi Anak dengan Kewarganegaraan Ganda
Next post Line-up MotoGP 2026: Morbidelli Resmi Bertahan di Tim VR46, Siapa Lagi yang Bergabung?