“KPK Selidiki Dugaan Keterlibatan Pejabat BI-OJK dalam Skandal Korupsi Dana CSR”
KPK Tetapkan Dua Anggota DPR sebagai Tersangka Kasus Korupsi Dana CSR BI dan OJK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Satori dan Heri Gunawan, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tak hanya itu, KPK juga masih menyelidiki keterlibatan pejabat tinggi BI dan OJK dalam kasus ini.
Peran Pejabat BI dan OJK Masih Diselidiki
Asep Guntur Rahayu, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, menyatakan bahwa pihaknya akan terus menggali peran para pejabat terkait. “Ke depan, kami akan mendalami peran Gubernur BI, Deputi Gubernur, serta pejabat OJK. Itu yang sedang kami telusuri,” jelas Asep dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Ia menegaskan bahwa penanganan kasus ini dimulai dengan penetapan dua tersangka terlebih dahulu. Namun, seiring perkembangan penyidikan, KPK akan memperluas pemeriksaan terhadap pihak-pihak lain yang terlibat.
Aliran Dana Mencurigakan yang Dibungkus Kegiatan Sosial
Asep mengungkapkan bahwa KPK menemukan indikasi pergeseran sejumlah dana meskipun dikemas dalam bentuk kegiatan sosial. “Kami sedang mendalami aliran uang ini. Meski dibungkus sebagai dana sosial, selalu ada motif di baliknya,” tambahnya.
Rincian Tersangka dan Dugaan Penerimaan Dana
Dalam kasus ini, Satori diduga menerima Rp12,52 miliar, sedangkan Heri Gunawan diduga menerima Rp15,86 miliar. Keduanya dijerat dengan Pasal 12B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP, serta UU Tindak Pidana Pencucian Uang Nomor 8 Tahun 2010 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-(1) KUHP.
Penyidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap lebih dalam jaringan dan modus operandi dalam kasus ini.
