
Loris Capirossi Prediksi Rekonsiliasi Damai Antara Marquez dan Rossi
Jakarta –
Perseteruan panas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi sudah berlangsung selama hampir satu dekade. Kedua pembalap MotoGP itu bahkan kerap menghindari kontak langsung. Namun, Loris Capirossi, legenda balap motor, optimistis bahwa keduanya suatu hari akan berdamai, mengikuti jejaknya dengan Tetsuya Harada yang kini justru menjadi teman dekatnya.
### Kisah Capirossi dan Harada: Dari Rival Jadi Sahabat
Pada musim Moto2 1998, Capirossi, Harada, dan Rossi sama-sama membela tim Aprilia. Saat itu, Capirossi memimpin klasemen dengan selisih empat poin menjelang balapan terakhir di Argentina. Sayangnya, kesalahan di tikungan membuatnya terlempar ke posisi ketiga, di belakang Rossi dan Harada.
Di tikungan terakhir, Harada memberi celah bagi Capirossi untuk menyalip. Namun, manuver yang dilakukan Capirossi tidak bersih dan justru menyerempet Harada hingga terjatuh. Capirossi sendiri berhasil bertahan dan finis di posisi kedua, cukup untuk mengamankan gelar juara.
Insiden itu sempat membuat Federasi Motor Internasional (FIM) mencabut poin Capirossi, meski tidak mengubah hasil akhir kejuaraan. Aprilia pun memutus kontraknya di 1999, tetapi Capirossi berbalik menggugat dan memenangkan ganti rugi €2 juta.
### Persahabatan yang Kembali Terjalin
Meski insiden Argentina sempat merenggangkan hubungan mereka, Capirossi kini menganggap Harada sebagai sahabat. *”Begitu saya naik motor, saya langsung mengirim foto ke Tetsuya,”* ungkapnya kepada MOW. *”Sekarang kami berteman baik. Persaingan dulu memang sengit, tapi waktu menyembuhkan semuanya begitu kita berhenti balap dan tak lagi jadi rival.”*
### Harapan untuk Rossi dan Marquez
Capirossi yakin hal serupa akan terjadi pada Rossi dan Marquez. Ia mencontohkan bagaimana Rossi kini akrab dengan mantan rivalnya seperti Casey Stoner dan Jorge Lorenzo, bahkan mengundang mereka ke *The Ranch*, fasilitas latihannya.
*”Saya yakin mereka akan berdamai juga, cepat atau lambat,”* kata Capirossi. *”Lihatlah Rossi dengan Stoner atau Lorenzo. Dulu mereka bersaing ketat, tapi sekarang saling menghormati. Begitu pula dengan Max Biaggi—mereka bahkan bisa bercanda tentang masa lalu. Waktu selalu memperbaiki segalanya, dan saya harap itu juga terjadi pada Vale dan Marc.”*