
Malaysia Hentikan Sementara Penerbangan Menjelang Pesta Kemerdekaan, Ini Dampaknya
Jakarta –
Menjelang perayaan kemerdekaan Malaysia yang ke-68, pemerintah setempat memutuskan untuk menutup sementara ruang udara dan layanan penerbangan di sekitar Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Pembatasan ini berlaku mulai 26 hingga 31 Agustus 2025, setiap hari pukul 08.00–12.00 waktu setempat, guna mempersiapkan acara spesial tersebut.
Menurut laporan *Malay Mail*, kebijakan ini memengaruhi jadwal sejumlah maskapai yang beroperasi di KLIA, termasuk Malaysia Airlines. Maskapai nasional tersebut telah mengupdate informasi di situs resminya mengenai perubahan jadwal penerbangan, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.
“Penumpang disarankan tiba di bandara 4 jam sebelum jadwal penerbangan yang baru untuk memastikan proses check-in, pemeriksaan dokumen, dan prosedur lainnya berjalan lancar,” jelas pernyataan resmi Malaysia Airlines.
Meski sudah memberikan informasi jadwal yang terdampak, maskapai ini belum merinci layanan lain yang mungkin terganggu akibat penutupan ruang udara. Penumpang diminta untuk terus memantau pembaruan melalui media sosial atau menghubungi layanan pelanggan.
Selain itu, Malaysia Airlines mengingatkan pentingnya membawa dokumen perjalanan lengkap guna memudahkan pemeriksaan imigrasi. Mereka juga menyarankan penumpang memverifikasi persyaratan perjalanan di situs resmi imigrasi sebelum berangkat.
Sementara itu, AirAsia turut mengeluarkan imbauan perjalanan selama masa perayaan kemerdekaan. Maskapai ini memprediksi lonjakan penumpang yang berpotensi menyebabkan kepadatan di area check-in, keamanan, dan titik pemeriksaan lainnya, terutama karena bertepatan dengan musim liburan.
“Penumpang diharapkan mematuhi aturan, seperti check-in mandiri, datang lebih awal ke bandara, menggunakan e-Boarding Pass, dan memastikan bagasi tidak melebihi ketentuan,” tulis AirAsia dalam pengumumannya.
Civil Aviation Authority of Malaysia (CAAM) menjelaskan bahwa penutupan sementara ruang udara bertujuan memfasilitasi latihan flypast—penerbangan seremonial yang melibatkan sejumlah pesawat, terutama dari angkatan udara, sebagai bentuk penghormatan.
Flypast kali ini akan menampilkan 33 pesawat milik angkatan udara Malaysia, terdiri dari helikopter dan pesawat bersayap tetap. CAAM menegaskan bahwa langkah ini diambil demi menjamin keamanan operasi penerbangan komersial dan pesawat militer yang terlibat dalam acara tersebut.