“Meisya Siregar Jalani Histeroskopi Ungkap 3 Masalah Rahim yang Dihadapi”

Meisya Siregar Jalani Operasi Histeroskopi Usai Alami Gangguan Kesehatan

Tiga hari lalu, Meisya Siregar menjalani prosedur medis bernama histeroskopi. Momen ini cukup menegangkan baginya karena ini kali pertama ia harus dirawat di rumah sakit sejak melahirkan anak bungsunya, Bambang, sembilan tahun lalu.

Istri Bebi Romeo ini mengungkapkan perjalanan kesehatannya melalui unggahan di Instagram. Awalnya, ia mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi, yang kemudian didiagnosis sebagai Hiperplasia Endometrium (penebalan dinding rahim), Polipoid Endometrium, serta adanya mioma di organ reproduksinya.

*”Awalnya sempat khawatir karena pendarahan tak kunjung berhenti, meski tidak disertai rasa sakit atau keluhan lain. Setelah beberapa kali observasi di rumah sakit tahun lalu dan awal tahun ini, diagnosisnya tetap sama,”* tulis Meisya, Jumat (15/8/2025).

Kondisi ini diduga terjadi akibat ketidakseimbangan hormon, terutama karena usianya yang kini menginjak 46 tahun. *”Hiperplasia Endometrium membuat dinding rahim menebal hingga 14 mm, ditambah Polipoid Endometrium dan mioma kecil yang muncul karena kadar progesteron rendah sementara estrogen tinggi,”* jelasnya.

*”Ketidakseimbangan hormon ini mungkin karena usiaku yang sudah mendekati fase perimenopause,”* tambah Meisya.

Akhirnya, ibu tiga anak ini memutuskan untuk menjalani operasi histeroskopi—prosedur medis menggunakan alat bernama histeroskop untuk memeriksa dan menangani masalah di dalam rahim.

*”Mohon doanya agar hasilnya baik dan diberikan keikhlasan oleh Allah. Setelah ini, aku akan menjalani terapi hormon,”* ujarnya.

Kini, Meisya telah pulang dari rumah sakit dan kondisinya membaik. *”Alhamdulillah, dua hari pascaoperasi tidak ada nyeri, pendarahan berhenti, dan tidak lemas. Hanya sedikit tidak nyaman, tapi tidak sakit. Sekarang hanya minum antibiotik, obat pereda nyeri, dan penghenti pendarahan,”* tulisnya.

Dokter juga menyarankannya untuk tidak berolahraga berat selama 7-10 hari, terutama menghindari angkat beban.