Menteri Ekraf Ajukan Tambahan Anggaran Rp 1,06 Triliun ke DPR: Ini Rincian Penggunaannya!

Jakarta –
Komisi VII DPR baru saja menyelenggarakan rapat pembahasan anggaran bersama perwakilan dari Kementerian UMKM hingga Kementerian Ekonomi Kreatif. Pertemuan ini fokus membahas alokasi dana untuk kementerian dan lembaga terkait pada tahun anggaran 2026.

Dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR, Rahayu Saraswati, rapat digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis (4/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengajukan permohonan tambahan anggaran senilai Rp1,066 triliun untuk tahun 2026.

*”Kementerian Ekonomi Kreatif mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp1.066.397.732.000 untuk tahun depan,”* jelas Teuku Riefky dalam rapat.

### Rincian Tambahan Anggaran
Dari total usulan tersebut, Rp290,9 miliar dialokasikan untuk program dukungan manajemen, sedangkan Rp775,4 miliar diperuntukkan bagi pengembangan ekonomi kreatif. Sementara itu, pagu indikatif yang telah ditetapkan untuk Kementerian Ekraf di 2026 adalah Rp528 miliar.

*”Kami mengusulkan penyesuaian pagu anggaran 2026 karena alokasi saat ini sebesar Rp528 miliar dinilai belum cukup untuk mendukung target kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),”* ungkapnya.

### Fokus Program 2026
Teuku Riefky memaparkan sejumlah program prioritas yang akan digarap pada 2026. Salah satunya adalah pemberdayaan desa kreatif melalui kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain itu, Kemenekraf juga akan mengembangkan industri kriya, kuliner, serta pelatihan bagi pelaku UMKM.

*”Mulai dari tenun, kerajinan tangan, anyaman, hingga penguatan sektor kuliner. Kami juga akan meningkatkan akses pasar melalui platform digital dan e-commerce,”* jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya berencana memanfaatkan event dan festival lokal—seperti festival budaya, musik, film, dan kuliner—sebagai penggerak ekonomi daerah.

### Dukungan Literasi dan Inovasi Digital
Kemenekraf juga berkomitmen meningkatkan literasi digital dengan memberikan pelatihan bagi konten kreator, affiliator, dan pelaku pemasaran digital, termasuk desain grafis. Program beasiswa bagi generasi muda dari keluarga kurang mampu juga menjadi salah satu fokus untuk membuka peluang kerja secara global.

*”Tambahan anggaran ini akan digunakan untuk program akses pembiayaan, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta inisiatif inklusif lainnya,”* tambah Teuku Riefky.

Previous post Portugal Geger! 15 Tewas dalam Kecelakaan Kereta Tabrak Gedung, Penyebab Masih Diselidiki
Next post Nikita Mirzani Tunda Sidang Akibat Sakit Gigi dan Pusing yang Mengganggu