Mobil Mewah Sultan Hamengku Buwono X Jadi Sorotan Saat Hadapi Aksi Demonstrasi

Yogyakarta – Di tengah kerumunan massa aksi unjuk rasa, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, hadir secara langsung pada Sabtu dini hari. Dengan menumpangi mobil mewah Lexus LM bernomor polisi AB 10 HBX, Sultan HB X disambut antusias oleh para pengunjuk rasa. Saat kendaraannya melintas, massa pun membuka jalan sambil melantunkan yel-yel *”Sing duwe teko”* yang berarti *”yang punya datang”*.

Menurut laporan *Antara*, Sultan kemudian turun dari mobil dan bertemu dengan para demonstran. Kehadirannya diiringi oleh alunan *”Gending Raja Manggala”*, sebuah lagu tradisional yang biasa dimainkan dalam kunjungan resmi kerajaan.

### Mobil Mewah yang Mengantar Sultan

Lexus LM yang digunakan Sultan HB X termasuk dalam jajaran kendaraan premium di Indonesia. Tersedia dalam tiga varian, yaitu Lexus LM 350h 7-seater, Lexus LM 350h 4-seater, dan Lexus LM 500h 4-seater, mobil ini dibanderol dengan harga fantastis mulai dari Rp 2 hingga 3 miliar.

Varian Lexus LM 500h merupakan model hybrid yang diimpor langsung (*completely built up/CBU*) dari Jepang. Dilengkapi mesin turbocharged 2.4L 4-silinder dan sistem penggerak semua roda (*all-wheel drive*), mobil ini juga mengusung transmisi 8-percepatan. Ukurannya yang besar—panjang 5.125 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.955 mm—dipadukan dengan fitur premium seperti pintu geser, kursi berbasis maskapai penerbangan, layar TV besar, serta sistem audio 23 speaker.

Sementara itu, Lexus LM 350h mengandalkan mesin hybrid 2.5L 4-silinder yang lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan, dengan tenaga mencapai 247 daya kuda.

Pesan Sultan HB X

Dalam keterangannya yang dikutip detikJogja, Sultan HB X berjanji akan menyampaikan aspirasi para demonstran kepada pemerintah. *”Saudaraku-saudaraku semuanya, warga masyarakat Jogja, baik para mahasiswa, teman-teman dari ojol, maupun warga lainnya yang hadir pagi ini, saya Hamengku Buwono X menghargai apa yang Anda semua lakukan,”* ujarnya di Mapolda DIY, Sabtu (30/8).

Sultan menegaskan bahwa tuntutan para demonstran sejalan dengan upaya memperkuat demokratisasi. Namun, ia mengingatkan agar aksi tetap berlangsung damai tanpa kekerasan. *”Saya sepakat dengan itu. Hanya, saya berharap demokratisasi dilakukan dengan baik untuk mendidik kita semua, termasuk diri saya,”* tegasnya. *”Di Jogjakarta, tidak ada kebiasaan kekerasan dalam membangun demokratisasi.”*

====
*Catatan redaksi: Demonstrasi adalah hak konstitusional. Namun, tindakan anarkis tidak dibenarkan. Lakukan demonstrasi dengan damai, tidak melakukan penjarahan dan merusak fasilitas umum. Jangan mudah terprovokasi. #aspirasitanpaanarki*

Previous post Harga Terbaru Mobil Bekas Chery di Pasaran, Cek Sekarang!
Next post Thailand Juarai Indonesia Open 2025, Kampiun Golf Asia Berjaya di Lapangan Hijau