
Muhammad Shohibul Fikri Raih Gelar Cumlaude dengan Prestasi Gemilang
Momen “Lulus Cumlaude” Muhammad Shohibul Fikri di Dunia Bulutangkis
Muhammad Shohibul Fikri baru saja merasakan kebahagiaan layaknya seorang mahasiswa yang lulus *cumlaude*. Namun, gelar yang ia raih bukan dari bangku kuliah, melainkan dari kemenangan gemilang di lapangan bulutangkis. Bersama Fajar Alfian, Fikri sukses menjuarai China Open 2025 setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, dengan skor 21-15, 21-14 dalam waktu singkat, hanya 35 menit.
Kemenangan Tak Terduga Tanpa Target Spesifik
Sebelum turnamen, pelatih tak menetapkan target tinggi untuk Fajar dan Fikri. Pasangan ini sejatinya dibentuk agar keduanya tetap aktif bermain sambil menunggu rekan tetap mereka pulih. Daniel Marthin, pasangan biasa Fikri, masih dalam masa pemulihan cedera, sementara Muhammad Rian Ardianto, duet Fajar, belum bisa turun akibat urusan keluarga.
Meski baru berpasangan, keduanya tampil memukau. Fikri bahkan menyebut gelar ini sebagai “lulus *cumlaude*” karena ia baru merasakan kemenangan besar setelah puasa gelar selama 3,5 tahun.
Kebahagiaan dan Harapan Setelah Puasa Gelar
*”Alhamdulillah, puji Tuhan, akhirnya juara lagi setelah terakhir di All England 2022. Selama ini, di turnamen level apa pun, selalu gagal. Sekarang, setelah tiga setengah tahun, seperti lulus *cumlaude*. Semoga ini jadi titik balik untuk performa lebih baik ke depan,”* ujar Fikri di Pelatnas PBSI, Cipayung (31/7/2025).
Sejak menang di All England 2022 bersama Bagas Maulana, perjalanan Fikri sempat mandek. Bahkan, setelah dipasangkan dengan Daniel Marthin oleh pelatih sebelumnya, Aryono Miranat, hasil terbaik mereka hanya runner-up di Swiss Open dan Thailand Masters 2025.
Evaluasi Pasca-Kekalahan di Japan Open
Kekecewaan sempat menyelimuti Fikri dan Fajar setelah tersingkir di perempatfinal Japan Open 2025 dari Goh Sze Fei/Mur Izzuddin. Namun, mereka tak menyerah.
*”Kami sempat kecewa karena sebenarnya bisa menang. Setelah itu, kami evaluasi permainan, menonton ulang pertandingan, dan banyak berdiskusi. Persiapan untuk China Open lebih matang, saling menyemangati. Kekalahan di Japan Open pun tidak buruk, jadi kami yakin masih bisa bangkit,”* cerita Fikri.
Masa Depan Pasangan Sementara
Usai China Open, Fajar akan kembali berduet dengan Rian Ardianto untuk Kejuaraan Dunia. Sementara Fikri, dengan Daniel yang masih recovery, kini tak memiliki pasangan tetap.
*”Awalnya, strategi ini hanya untuk mengisi kekosongan. Fajar harus ke China karena dia *top ten*. Daripada saya menganggur, ya sudah bermain bersama. Untuk ke depan, saya sendiri belum tahu,”* tutup Fikri.