Nikmati Petualangan Eksklusif dengan Bayar Sesuka Hati

Jakarta –
Berkunjung ke Afrika Selatan untuk menikmati safari mewah tak selalu harus merogoh kocek dalam-dalam. Salah satu penginapan di Provinsi Limpopo justru menawarkan konsep unik: bayar sesuai kemampuan.

Few & Far Luvhondo, sebuah resor safari karbon-negatif di Pegunungan Soutpansberg, menghadirkan program retret mewah dengan sistem reservasi *pay-what-you-can*. Dilansir dari *Travel+Leisure*, Selasa (2/9/2025), inisiatif ini dibuka terbatas untuk wisatawan yang ingin merasakan pengalaman safari tanpa terbebani harga tetap.

Mengubah Persepsi Safari Mewah

Program ini bertujuan mendobrak anggapan bahwa safari hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu. Calon tamu cukup mengisi formulir aplikasi berisi preferensi tanggal menginap, jumlah orang, alasan memilih resor ini, serta besaran biaya yang sanggup dibayar. Tim pengelola kemudian akan meninjau permohonan tersebut secara berkala.

*”Perjalanan bukan sekadar hiburan, melainkan sarana penting untuk menjalin koneksi,”* ujar Sarah Dusek, salah satu pendiri Few & Far Luvhondo. Menurutnya, eksplorasi alam mampu meningkatkan kesejahteraan, memperluas empati, dan mendorong upaya pelestarian lingkungan.

Penginapan Few % Far Luvhondo di Afrika SelatanPenginapan Few & Far Luvhondo di Afrika Selatan. (Few & Far Luvhondo)

*”Kami percaya, ketika seseorang benar-benar merasakan keindahan suatu tempat, rasa peduli akan muncul. Dan dari situlah keinginan untuk berkontribusi lahir,”* tambah Dusek. Baginya, kemewahan sejati bukan lagi soal fasilitas eksklusif, melainkan *”tanggung jawab, koneksi, dan upaya meninggalkan dunia yang lebih baik.”*

Fasilitas dan Aktivitas Unggulan

Resor ini menawarkan enam suite tenda mewah di tebing dengan pemandangan Cagar Biosfer Vhembe UNESCO. Tamu bisa menikmati kolam pribadi, dek observasi satwa liar, serta desain ramah lingkungan berbahan kayu eukaliptus lokal.

Beragam aktivitas tersedia, seperti trekking berpemandu, bersepeda listrik, hingga jelajah Taman Nasional Mapungubwe—rumah bagi gajah, macan tutul, dan singa. Bahkan, pada Oktober mendatang, resor ini akan meluncurkan kereta gantung bertenaga surya untuk pengalaman menikmati panorama yang lebih spektakuler.

Bagi yang ingin terlibat langsung dalam konservasi, tersedia program *”konservasionis sehari”*, seperti mendampingi dokter hewan atau menanam pohon bersama tim penyerapan karbon. Dengan begitu, setiap kunjungan tak hanya meninggalkan kenangan, tetapi juga dampak positif bagi alam.

Previous post Wisata Kuliner Menguasai Asia, Indonesia Tembus 5 Besar Destinasi Favorit
Next post Motif Mengerikan di Balik Pembunuhan Turis Spanyol oleh Pegawai Hotel Senggigi Terungkap