
“Pabrikan Mobil Diimbau Stop Rekrut Karyawan Kontrak di RI, Pasar Masih Lesu”
Industri Otomotif Indonesia Diminta Tak Rekrut Karyawan Kontrak Baru
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengimbau produsen mobil lokal untuk menahan diri dari merekrut karyawan kontrak baru. Langkah ini diambil sebagai respons atas penurunan penjualan mobil yang masih terjadi di dalam negeri.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah meminta pelaku industri untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah lesunya permintaan pasar. Oleh karena itu, ia menyarankan agar produsen mempertahankan tenaga kerja yang ada tanpa menambah karyawan kontrak untuk sementara waktu.
_”Kami berupaya untuk tidak merekrut karyawan kontrak baru dan mempertahankan staf yang sudah ada,”_ ujar Nangoi. Ia menambahkan bahwa rekrutmen karyawan kontrak yang biasanya dilakukan secara berkala, untuk sementara dihentikan.
Meskipun penjualan mobil terus menurun, Nangoi menyatakan komitmen industri untuk mematuhi imbauan pemerintah. _”Kami berusaha memenuhi permintaan Kemenperin agar tidak terjadi PHK, meskipun kondisi penjualan saat ini cukup menantang,”_ jelasnya.
Penurunan Penjualan Mobil di Semester I 2025
Data Gaikindo menunjukkan bahwa penjualan mobil baru pada paruh pertama 2025 masih lesu. Penjualan ritel (langsung ke konsumen) periode Januari-Juni 2025 tercatat 390.467 unit, turun 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualan _wholesales_ (distribusi dari pabrik ke dealer) juga menyusut 8,6% menjadi 374.740 unit dari sebelumnya 410.020 unit.
Pemerintah Minta Produsen Jepang Jaga Harga dan Tenaga Kerja
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta tiga produsen otomotif asal Jepang—Toyota, Suzuki, dan Daihatsu—untuk tidak menaikkan harga kendaraan dan tidak melakukan PHK di Indonesia. Permintaan ini disampaikan saat Agus menghadiri World Expo 2025 di Osaka, Jepang.
Agus mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi gejolak di sektor otomotif jika terjadi kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja. _”Saya meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas lapangan kerja di industri otomotif, yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional,”_ tegasnya.