Pantai Spanyol Kian Rusak Akibat Promosi Wisata: Sampah Menumpuk, Turis Membludak!

Pantai Tersembunyi di Mallorca yang Dulunya Damai, Kini Rusak Akibat Viral di Media Sosial

Calo des Moro, sebuah pantai kecil yang dulu menjadi surga tersembunyi bagi warga lokal di Mallorca, Spanyol, kini berubah menjadi lokasi wisata yang penuh sesak dan dipenuhi sampah. Penyebab utamanya? Popularitas mendadak di media sosial, terutama berkat unggahan para influencer di platform seperti Instagram dan TikTok.

Dari Surga Lokal Menjadi Korban Viralitas

Awalnya, pemerintah daerah berencana mempromosikan Calo des Moro sebagai destinasi alternatif untuk menarik wisatawan ke kawasan yang kurang dikenal. Namun, strategi itu justru berbalik menjadi bencana. Alih-alih tersebar merata, pantai ini langsung meledak popularitasnya setelah ribuan konten memperlihatkan air biru kehijauannya yang memesona.

Akibatnya, antrean panjang wisatawan berjejal di bibir pantai, sementara sampah berserakan di mana-mana. Lebih dari 1.300 video tentang Calo des Moro beredar di TikTok dengan total 10 juta tayangan, belum termasuk unggahan di Instagram yang memamerkan pose-pose pengunjung di spot yang sama.

Protes Warga dan Langkah Drastis Pemerintah

Kedatangan ribuan turis setiap hari memicu kemarahan warga setempat. Pada puncaknya, 4.000 orang dan sekitar 1.200 kendaraan memadati kawasan itu dalam sehari. Pemerintah pun mengambil tindakan tegas dengan menghapus semua foto promosi Calo des Moro dari situs resmi mereka.

Tidak hanya itu, warga lokal juga turun tangan. Pada Juni tahun lalu, lebih dari 300 orang melakukan aksi protes, membagikan selebaran kepada turis dan bahkan menghadang jalan. Salah seorang warga dalam sebuah video viral dengan lantang menyatakan, “Pantai ini telah dikuasai oleh wisatawan. Setidaknya biarkan kami menikmati tempat ini satu hari saja.”

Dampak Lingkungan yang Mengkhawatirkan

Keramaian ini tidak hanya mengganggu ketenangan warga, tetapi juga merusak lingkungan. Setiap tiga bulan, enam ton pasir menghilang dari teluk, sementara 70 kilogram pasir per hari terbawa oleh alas kaki dan handuk pengunjung. Pantai yang dulu dianggap permata tersembunyi kini lebih mirip tempat pembuangan sampah.

Meski akses ke pantai ini cukup sulit—harus menuruni 120 anak tangga curam—banyak wisatawan malas membawa pulang sampah mereka, meninggalkan beban bagi penduduk setempat.

Respons Wisatawan dan Gelombang Protes di Spanyol

Beberapa turis, seperti Kristina dari Jerman, mengurungkan niat berkunjung setelah mengetahui protes warga. “Saya menghormati kenyataan bahwa kami hanyalah tamu di pulau ini,” ujarnya.

Mallorca sendiri mencatat rekor 15 juta wisatawan tahun lalu, memicu kejenuhan warga. Aksi serupa juga terjadi di kota-kota lain di Spanyol, seperti di Palma (50.000 orang demo) dan Barcelona (3.000 orang menuntut pembatasan wisatawan).

Calo des Moro kini menjadi contoh nyata bagaimana viralitas di media sosial bisa mengubah sebuah destinasi—dari surga yang tenang menjadi lokasi yang rusak dan diperebutkan.

Previous post “Biaya Liburan di Las Vegas Melambung Tinggi, Turis Mulai Menghindar”
Next post Kantor Imigrasi Jakarta Buka Sabtu-Minggu, Paspor Lebih Cepat & Mudah!